Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sean Gelael Belum Puas Setelah Finis Ke-4

By Pipit Puspita Rini - Minggu, 16 Oktober 2016 | 22:00 WIB
Pebalap Indonesia, Muhammad Sean Gelael (kanan), sedang melihat monitor sebelum turun pada balapan seri ketujuh World Endurance Championship di Sirkuit Fuji Speedway, Jepang, Minggu (16/10/2016).
JAGONYA AYAM
Pebalap Indonesia, Muhammad Sean Gelael (kanan), sedang melihat monitor sebelum turun pada balapan seri ketujuh World Endurance Championship di Sirkuit Fuji Speedway, Jepang, Minggu (16/10/2016).

Pebalap Indonesia, Muhammad Sean Gelael, mengaku belum puas dengan hasil finis di urutan keempat pada balapan seri ketujuh FIA World Endurance Championship di Sirkuit Fuji Speedway, Jepang, Minggu (16/10/2016).

"Finis keempat sudah cukup bagus. Namun, kalau ditanya soal kepuasan, tentu kami ingin mendapatkan hasil yang lebih bagus. Mudah-mudahan pada balapan berikutnya kami bisa ambil podium," ujar Sean dalam rilis yang diterima JUARA.

Sean turun membela Extreme Speed Motorsport yang diperkuat Jagonya Ayam KFC Indonesia, bersama Antonio Giovinazzi (Indonesia) dan Giedo Van der Garde (Belanda).

Sean mengaku mendapatkan banyak pelajaran setelah menjalani debut pada balap ketahanan enam jam ini. Dia belajar untuk lebih memahami manajemen waktu dan strategi balapan.


Pebalap Indonesia, Muhammad Sean Gelael (kanan), bercengkerama dengan rekan satu timnya, Antonio Giovinazzi (Italia), sebelum turun pada balapan seri ketujuh World Endurance Championship di Sirkuit Fuji Speedway, Jepang, Minggu (16/10/2016).(JAGONYA AYAM)

Giovinazzi turun sebagai pebalap pertama saat balapan. Start dari posisi ketiga, dia menunjukkan performa bagus dengan langsung menyodok ke posisi kedua selepas tikungan 1.

Posisi itu bisa dia pertahankan sampai 45 menit balapan berjalan dan masuk pit stop. Giovinazzi digantikan Van der Garde yang menjalani balapan selama 90 menit ke depan dengan sekali pit stop dan pergantian pebalap.

Sayangnya, proses pergantian pebalap tidak berjalan mulus. Mesin mobil sempat mati karena masalah elektronik. Saat mobil berjalan, indikator batas kecepatan di pit lane belum berfungsi. Van der Garde pun mendapat hukuman penalti 20 detik.

Sean melanjutkan balapan 90 menit berikutnya. Sean tampil konsisten dengan kecepatan rata-rata per lap-nya 175 kilometer per jam. Perlahan Sean bisa mengejar yang kemudian dilanjutkan Giovinazzi.

Saat finis, mereka hanya berselisih 23 detik tim Signatech Alphine, 49 detik dari tim RGR Sport, dan 51 detik dari sang juara, tim G-Drive Racing.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : JAGONYA AYAM


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X