Inter Milan tanpa kemenangan dalam tiga partai terkini di seluruh kompetisi resmi. Mereka berupaya mengakhiri tren negatif tersebut ketika meladeni Cagliari di Giuseppe Meazza, Minggu (16/10/2016).
Penulis: Theresia Simanjuntak
Setelah hanya bermain seri 1-1 dengan Bologna (25/9/2016), Inter menderita dua kekalahan beruntun: dari Sparta Praha 1-3 di Liga Europa (29/9/2016) dan Roma 1-2 di Serie A tiga hari berselang.
Dalam usaha mencari tiga poin, Inter dipastikan akan mendapatkan perlawanan sulit dari Cagliari. Tim tamu memenangi dua gim liga terkini, yakni dengan skor 2-1 atas Sampdoria (26/9/2016) dan Crotone sepekan kemudian.
Giuseppe Meazza bukan tempat angker bagi Cagliari. Dua musim lalu, mereka mengalahkan tuan rumah 4-1 pada akhir September 2014. Saat itu Cagliari mencetak gol lebih dulu.
Ada tren menarik yang memengaruhi hasil akhir duel ini. Tim yang memenangi duel ini biasanya bisa mencetak gol lebih dulu.
Hal ini tercermin dalam tiga bentrokan terakhir di semua ajang.
Baca Juga:
- Juara GP Jepang, Marquez Kunci Gelar Juara Dunia
- Laga Hidup Mati PSS Sleman
- Pedrosa Sukses Jalani Operasi Tulang Selangka Kanan
Inter memenangi dua pertemuan terakhir atas Cagliari dengan skor 2-1 (23/2/2015) dan 3-0 (15/12/2015) setelah mencetak gol pembuka pada sepasang laga itu. Begitu juga dengan Cagliari pada September 2014.
Bukti lain, semua tiga hasil tanpa kemenangan terakhir Inter terjadi gara-gara mereka kebobolan lebih dulu.
Sementara itu, semua kemenangan Cagliari di Serie A 2016-2017 terjadi setelah lebih dulu menjebol gawang lawan.
Ambisi Pribadi Perisic
Ada dua masalah besar di balik ketidakstabilan performa Inter musim ini. Yang pertama, lini belakang yang amat rapuh.
Gawang Samir Handanovic telah menderita delapan gol hingga pekan ketujuh. Inter bisa saja kebobolan lagi akhir pekan ini.
Duet lini serang Cagliari cukup produktif. Marco Borriello sudah mengemas empat gol, sementara Marco Sau membuat dua gol dan dua assist.
Sau ialah pencetak gol pembuka Cagliari dalam pesta empat gol ke jala Inter pada September 2014.
Pelatih Inter, Frank de Boer, sesungguhnya menyadari potensi negatif itu terjadi. Karena itu, guna menutupi bobroknya pertahanan, pelatih asal Belanda itu menerapkan strategi menyerang.
Hanya, taktik belum bisa dimaksimalkan lantaran Inter terbukti terlalu bergantung pada sosok Mauro Icardi, yang menjadi masalah kedua La Beneamata.
Sang kapten sudah mengemas enam gol di Serie A 2016-2017 yang lahir dalam empat pertandingan. Semua laga di mana Icardi membukukan gol itu berujung pada tiga kemenangan dan satu hasil seri untuk Inter.
Dengan kata lain, Inter selalu gagal menang ketika keran gol Icardi macet. Para pemain Inter lain perlu dibagi beban juga buat mencetak gol demi kemenangan Si Biru-Hitam.
Melawan Cagliari, Ivan Perisic bertekad menjadi orang itu. Pemain Kroasia ini mengutarakan niatnya lewat media sosial, Instagram.
Selain tentunya ingin membantu Inter menang, Perisic juga memiliki ambisi pribadi: memberikan kado ulang tahun untuk putranya, Leonardo.
"Selamat ulang tahun untuk anak pertama saya. Tidak ada kata yang dapat mendeskripsikan betapa saya menyayangimu," tulis Perisic, pencetak gol terbanyak kedua Inter sejauh ini di Serie A (2 gol).
"Saya akan mengerahkan yang terbaik untuk mencetak gol di harimu #MyKing #Leonardo #4YearsOld."
[video]http://video.kompas.com/e/5168254159001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar