Mantan pemain Everton, Leon Osman, yakin Ross Barkley (22) butuh konsistensi dalam mengalami peningkatan performa di bawah besutan pelatih baru Everton, Ronald Koeman.
Bagi Leon Osman yang kini berusia 35 tahun, dibutuhkan konsistensi peningkatan performa jika Ross Barkley ingin menjadi pemain kunci baik di Everton maupun tim nasional Inggris.
Barkley tidak masuk dalam skuat Inggris dalam dua pertandingan terakhir meski ia tampil secara reguler bersama Everton musim ini.
Sejauh ini, Barkley telah memainkan tujuh laga Premier League di bawah asuhan pelatih yang menggantikan Roberto Martinez itu musim ini. Namun, ia baru bisa mencetak satu gol dan satu assist.
Baca Juga:
- Juara Grup E, Indonesia U-12 Tantang Argentina di Babak 16 Besar
- Rossi Raih 'Pole Position', Marquez Ke-2 pada GP Jepang
- Mario Balotelli Gagal Cetak Gol Penalti? Tidak Masalah!
Kontribusinya untuk klub yang bermarkas di Goodison Park itu masih dianggap belum cukup bagi timnas besutan Gareth Southgate yang menggantikan Sam Allardyce.
Osman menilai masalah yang dialami Barkley adalah pergantian manajer di Everton.
Akan tetapi, mantan gelandang The Toffees yang mengabdi selama 16 musim itu yakin Barkley sanggup meningkatkan performanya saat berhasil beradaptasi dengan gaya permainan Koeman.
"Saya rasa, ia kesulitan untuk bertransisi bersama pelatih baru. Bisa menjadi sesuatu yang sulit jika Anda bermain dengan satu cara di bawah seorang manajer selama tiga atau empat tahun. Kemudian, manajer baru datang dengan ide baru," kata Osman seperti dilansir BBC.
"Konsistensi adalah keputusan. Semakin bagus keputusan yang dibuat, Anda akan semakin konsisten. Jika Anda merancang seorang pemain Premier League bagus, Ross Barkley sangat memungkinkan. Ia memiliki semua yang dibutuhkan," ujar dia.
Pada pekan kedelapan Premier League, Everton akan melakoni partai sulit melawan Manchester City di Etihad Stadium.
Sekarang mereka berada di posisi kelima klasemen sementara dengan kemasan 14 poin atau terpaut empat poin dari calon lawan tersebut yang menduduki posisi pertama.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BBC |
Komentar