JAKARTA, JUARA.net – Persaingan menjelang pemilihan Ketua Umum PSSI semakin panas. Beberapa calon ketua umum mulai diserang isu negatif. Salah satunya adalah Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu dirumorkan bakal menampung figur-figur yang pernah menghuni PSSI era La Nyalla Matalitti.
Moeldoko pun akhirnya dianggap tak memenuhi slogan Football For All yang diusungnya. Namun, Moeldoko membantah tuduhan tersebut
Dia mengaku memiliki kriteria tersendiri untuk orang yang akan bekerja sama dengannya jika terpilih sebagai Ketum PSSI.
“Kami akan menjalankan organisasi dengan prinsip 3R, yakni recruit, retain, dan remove,” ujar Moeldoko dalam rilis yang diterima JUARA.net, Sabtu (15/10/2016).
Recruit berarti Moeldoko ingin merekrut sosok yang punya kemampuan. Selama ini, Moeldoko selalu menegaskan ingin bekerja sama dengan figur-figur yang punya visi dan misi sejalan.
Sedangkan retain, Moeldoko akan mempertahankan sosok-sosok yang punya kapabilitas mumpuni.
Tak bisa dimungkiri, meski PSSI sedang bobrok, masih ada sosok-sosok yang kemampuannya dibutuhkan untuk membenahi organisasi.
Adapun remove berarti Moeldoko ingin mencoret figur yang tidak bisa membuat perubahan di PSSI dan tatanan sepak bola Indonesia.
“Saya selalu mengatakan bahwa sepak bola tidak boleh hanya dikuasai satu kelompok. Sepak bola harus bisa menyatukan. Bukan hanya menyatukan pengurus, tetapi yang lebih penting menyatukan bangsa,” ujar Moeldoko.
Peraih Bintang Adhi Makayasa 1981 itu juga menampik tak memiliki semangat nusantara.
Dia mengaku ingin menampung orang-orang dari berbagai wilayah di Indonesia jika terpilih sebagai Ketum PSSI.
Syaratnya, orang-orang tersebut harus memiliki kemampuan bagus, serta sejalan dengan visi dan misi Moeldoko.
Menurutnya, hal itu perlu dilakukan karena orang-orang tersebut memiliki pemahaman tentang sepak bola di daerahnya masing-masing.
“Indonesia itu terdiri banyak daerah. Di setiap daerah tentu ada yang sangat paham dengan sepak bola. Mereka ingin saya rangkul. Saya selalu berprinsip, kesuksesan tidak diraih sendirian. Sukses itu bersama-sama, bahu-membahu,” imbuh Moeldoko.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | juara |
Komentar