Alcaraz ditunjuk menggantikan Jose Gonzalez pada 3 Oktober. Partai melawan Atleti bakal menjadi debutnya bagi Granada musim ini. Granada tidak asing dengan sosok Alcaraz, yang sebelumnya pernah menukangi klub tersebut, yakni pada 1995-1998 dan 2013-2014.
Pergantian pelatih di kubu Granada tampaknya merugikan mereka. Pasalnya, El Grana mungkin tidak punya cukup waktu untuk beradaptasi dengan taktik bos baru. Meski begitu, hal tersebut juga tidak menguntungkan bagi Atleti, yang juga harus meraba kekuatan dan kelemahan Granada arahan Alcaraz.
Atleti pantang meremehkan lawan mereka. Balik ke musim 2013-2014, Granada besutan Alcaraz sulit ditundukkan Atleti. Pada akhir Oktober 2013, Atleti butuh dua gol penalti untuk mengalahkan Granada 2-1.
Kemudian, pasukan Simeone hanya menang 1-0 pada Maret 2014. Kembali ke masa sekarang, kembalinya Alcaraz telah menumbuhkan semangat baru di Granada. Setidaknya hal ini diakui bek David Lomban di situs klub.
"Pelatih baru kami menegaskan tim terorganisasi dengan baik sebagai sebuah kesatuan. Kami harus bekerja bersama-sama. Kolektivitas diutamakan ketimbang individu," ujar Lomban.
Semangat baru Granada tersebut harus menjadi alarm bagi Atletico jika enggan kehilangan poin di rumah sendiri.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar