Pemain belakang Barcelona, Gerard Pique, tidak memungkiri kebiasaannya melontarkan sindiran terhadap Real Madrid.
Salah satu contohnya, dia sempat terlibat perang komentar dengan eks pemain bertahan Real Madrid, Alvaro Arbeloa, pada musim 2015-2016.
Hanya, menurut Pique, hal itu dilakukan dirinya bukan karena kebencian, melainkan demi membuat partai bertajuk El Clasico berlangsung lebih menarik.
"Saya melakukannya agar ada tensi dalam olahraga. Sebab, tanpa hal itu, orang-orang tidak akan menyukai sepak bola," tutur Pique kepada TV3.
"Tanpa rivalitas antara Barcelona dan Real Madrid, pertandingan tidak akan mengandung sensasi antara hidup atau mati," ucap sang pemain.
???? Dates last 32 Copa del Rey ?? Hércules-FC Barcelona ?? 1st leg: 30/11 (Rico Pérez) ???? Second leg: 21/12 (Camp Nou)
— FC Barcelona (@FCBarcelona) October 14, 2016
Baca Juga:
- Klopp: Selama Saya Hidup, Liverpool Vs United Tak Akan Jadi Pertandingan Biasa
- Raja Meninggal, Liga Thailand Dihentikan, Muang Thong Juara
- Seperti Terbang, Cristiano Ronaldo Bikin Rekan Setim Hampir Kehabisan Napas
Lantaran sejumlah komentar kontroversial, Pique juga dianggap memicu perpecahan di tim nasional Spanyol. Maklum, ada banyak pemain Barcelona dan Madrid di skuad La Furia Roja, julukan Spanyol.
Oleh karenanya, Pique pun berniat mengurangi kebiasaan itu supaya tidak dimusuhi publik.
"Saya menyadari, apabila terlalu dengan dengan momen kekacauan, Anda tidak akan mendapatkan apresiasi atas apa yang sudah dilakukan di lapangan," kata Pique.
Barcelona bakal kembali bersua Real Madrid pada partai lanjutan La Liga di Stadion Camp Nou, 3 Desember 2016.
?? The first team is training at the Tito Vilanova field along with J. Suárez and Nili from Barça B. #FCBlive pic.twitter.com/77PijEjNhW
— FC Barcelona (@FCBarcelona) October 14, 2016
Editor | : | |
Sumber | : | TV3 |
Komentar