Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Hanna Ramadini, gagal menembus babak semifinal Taiwan Masters 2016. Dia kalah dari wakil Jepang, Saena Kawakami, dengan skor 5-11, 11-7, 9-11, 11-8, 12-14 pada laga perempat final yang berlangsung di Hsing Chuang Gymnasium, Jumat (14/10/2016).
Perebutan tiket semifinal ini memang berlangsung begitu ketat. Dengan sistem skor ini, kedua pemain sama-sama bermain rapi dan tidak ingin membuang poin.
"Saya memang salah antisipasi, saya pikir bola keluar, namun dinyatakan masuk. Saya juga kalah unggul di permainan net sehingga sering kalah di adu netting," kata Hanna usai pertandingan.
Kekuatan Hanna dan Kawakami sebetulnya cukup imbang, Hanna dapat mengimbangi uletnya pemain Negeri Sakura tersebut.
Pada kedudukan imbang 2-2, terpaksa dimainkan game kelima. Pada gim penentuan ini, pertarungan kembali sengit.
Sempat tertinggal 5-9, Hanna mampu menyamakan kedudukan menjadi 10-10. Namun, penempatan bola Kawakami yang begitu tipis di garis dalam lapangan, salah diantisipasi oleh Hanna.
"Ini memang menjadi kelemahan yang harus saya atasi. Kalau sudah unggul, saya sering kekejar dan akhirnya kalah. Padahal, saya merasa cocok dengan sistem skor 11 yang digunakan pada turnamen ini," tutur Hanna.
"Kawakami unggul di kecepatan kaki dan dia ulet sekali. Sebagai bahan evaluasi, saya harus meningkatkan fokus saat poin kritis, pertajam antisipasi, dan memperkuat serangan saya," ucap Hanna.
Dengan kekalahan Hanna, sementara baru satu wakil Merah Putih yang lolos ke babak semifinal yaitu pasangan Riky Widianto/Gloria Emanuelle Widjaja.
Sementara di sektor tunggal putra, Shesar Hiren Rhustavito juga gagal melangkah ke babak semifinal setelah dikalahkan Daren Liew (Malaysia), dengan skor 8-11, 3-11, 2-11.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar