Manajer Manchester City, Pep Guardiola, untuk pertama kalinya akan menghadapi Everton di Premier League, 15 Oktober. Yang menjadi istimewa, Everton ditangani oleh rekan setimnya ketika masih sama-sama menjadi pemain Barcelona, Ronald Koeman.
Pemain: Dian Savitri
Kepada The Sunday Mirror, Koeman mengungkapkan bagaimana dirinya dan Guardiola bermain di bawah arahan Johan Cruyff. Malah, keduanya menjadi teman sekamar setelah Guardiola menjadi pemain inti Barcelona.
“Suatu hari, Cruyff bertanya apakah saya berminat untuk memiliki rekan sekamar yang baru. Saat itu, ia sudah melihat permainan Guardiola di akademi. Cruyff ingin menjadikannya pemain inti Barcelona,” begitu kisah Koeman, yang juga tetangga Cruyff semasa tinggal di Barcelona.
“Menurut Cruyff, Guardiola adalah anak yang cerdas, otaknya berputar dengan cepat, dan butuh seorang pemain yang lebih berpengalaman untuk menjaganya,” kata pelatih berusia 53 tahun itu.
Jadilah Koeman membantu mengembangkan Guardiola. Mereka selalu berada satu kamar di setiap pertandingan, baik di liga maupun di kompetisi antarklub Eropa.
Koeman tidak keberatan melayani Guardiola, yang selalu punya segudang pertanyaan.
“Pep ingin tahu tentang sepak bola gaya Belanda. Ia ingin tahu lebih tentang one-touch football, positional play, dan one touch dengan ruang gerak yang terbatas,” ujar Koeman.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.707 |
Komentar