Juergen Klopp resmi setahun membesut Liverpool FC pada 8 Oktober 2016. "Perayaan" ulang tahun Klopp di Liverpool bakal terasa spesial karena langsung dihadapkan dengan laga berat kontra Manchester United di Stadion Anfield pada Senin (17/10).
Penulis: Anggun Pratama
Menilik setahun Juergen Klopp berkarya bersama Si Merah, tak salah bila menyebut Klopp membuat Kop bergelora.
Aura dan reputasinya selama melatih Borussia Dortmund sudah membuat para pemain seperti rela terjun dari jurang bila Klopp memerintahkan mereka.
Masih ingat laga perdana Klopp? Si Merah bisa menahan imbang Tottenham 0-0 di White Hart Lane.
Bukan skor akhir yang menjadi fokus, melainkan gaya dan semangat bermain Si Merah yang langsung berlipat ganda. Mudah menyebut perubahaan itu adalah efek instan khas euforia kedatangan pelatih anyar.
Terlebih mayoritas pemain Liverpool saat itu baru dua-tiga hari bertemu dengan Klopp setelah memperkuat timnas masing-masing. Akan tetapi, cara bermain itu yang lantas menjadi ciri khas Liverpool era Klopp.
Kubu Merseyside Merah memainkan bola dengan cepat, menutup ruang gerak lawan, dan menekan pemain Spurs.
Di laga itu pula Klopp terlihat menuntut pemainnya agar dinamis. Hal itu terbukti dengan tingginya jarak jelajah Adam Lallana dkk.
Pemain Liverpool mencatat total jarak 116 km dengan 614 kali membuat sprint.
Jarak jelajah Spurs di laga itu minus 1,2 km dari Pool. Padahal, Spurs selalu mencatatkan jarak tempuh lebih banyak dari lawan-lawannya.
"Tentu saja kami ingin terlihat berbeda. Saya mengharapkan itu dari para pemain," tutur Klopp usai laga.
Testamen dari metodologi kepelatihan pria Jerman itu terlihat di musim ini. Counter pressing, yang menuntut kebugaran prima pemain karena harus menjelajahi seluruh sudut lapangan membuat Liverpool sementara ini menjadi tim dengan jarak jelajah tertinggi: 814,8 km.
Tim terdekat adalah Manchester City (803,9 km) dan Tottenham (803,4 km).
Klopp selalu mengapresiasi tekel bersih, atau intersep, apalagi sebuah gol. Pergerakan ofensif nan dinamis, terlebih yang berujung gol membuat Anfield, terutama penghuni tribun The Kop, sulit buat tidak bergemuruh.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.707 |
Komentar