Sebuah klub di Argentina, Liniers, diminta untuk memperbaiki lapangan miring. Liniers, yang berkompetisi di divisi 5, telah menggunakan lapangan tersebut selama kurang lebih 30 tahun.
Tak lurusnya lapangan terlihat di bagian kotak penalti yang ukurannya berbeda dengan kotak penalti di sisi lain. Kotak penalti itu bukan berbentuk kotak tetapi lebih terlihat seperti trapesium.
Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) meminta Liniers memperbaiki lapangannya hingga batas waktu 15 Desember 2016. Jika tidak diperbaiki, AFA berencana menutup lapangan secara permanen.
Presiden Liniers, Marcelo Gomez, menejelaskan bahwa pihaknya mengetahui lapangannya "bermasalah", setelah mereka melihat foto udara lapangan tersebut di Google Maps.
"Kami sadar bahwa ada sesuatu yang kami perlu perbaiki pada suatu hari tetapi permintaan ini datang tiba-tiba," kata Gomez.
Baca Juga:
- Kalimat Sakti Sir Alex Ferguson Saat Man United Jumpa Liverpool
- Seperti Terbang, Cristiano Ronaldo Bikin Rekan Setim Hampir Kehabisan Napas
- Berakhir dengan Garuda Indonesia, Liverpool Gandeng Maskapai Malaysia
Pelatih Liniers, Cesar Agueirre, mengaku kondisi lapangan ini bukanlah masalah bagi timnya.
"Kami bermain di sini selama bertahun-tahun dan kami telah beradaptasi dengan bentuknya. Mungkin lawan kami perlu beberapa menit untuk membiasakan diri dengan lapangan. Namun, bentuk lapangan tidak berpengaruh secara taktik," ujar Aguirre.
Stadion ini dijuluki The Bulldozer oleh penduduk setempat. Daya tampung stadion ini mencapai 5.000 penonton.
AFA dilaporkan telah mengukur lapangan dan menemukan ada perbedaan 6 meter antara garis gawang yang satu (54 meter) dengan garis gawang lain (48 meter).
#ahora comenzaron los trabajos de remodelación de la cancha principal tal como nos compre mitos con @afa @tapiachiqui pic.twitter.com/Dgg6ol5Eq7
— Liniers oficial (@liniersoficial) September 27, 2016
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | BBC |
Komentar