21 memperpanjang rekor buruk pada laga Indonesia Soccer Championship (ISC) U-21. Mereka kalah dan kebobolan setengah lusin pada laga terbarunya, Kamis (13/10/2016) sore.
Setengah lusin gol tanpa balas yang bersarang di gawang Arema U-21, semua dilakukan pemain Persegres U-21. Arema U-21 menjamu sesama klub Jawa Timur (Jatim) ini di markasnya, Stadion Gajayana, Kota Malang.
Pada 15 menit babak pertama laga ini, Arema U-21 bisa menguasai jalannya pertandingan dengan beberapa kali mengancam gawang Persegres U-21 yang dijaga kiper Fitrul Dwi Rustapa.
Namun, mereka tidak bisa mempertahankan konsistensi permainan.
”Saya tekankan anak anak untuk mengamankan posisi kami agar bisa lolos ke fase berikutnya."
Pelatih Persegres U-21, Pudji Handoko
Persegres U-21 sebenarnya minim peluang. Namun mereka memiliki penyelesain akhir yang bagus dan berhasil mencatatkan satu gol di babak pertama lewat Gufroni Al Maarif.
Pada babak kedua, permainan Persegres U-21 kian menggila. Lima menit berjalan, mereka berhasil mencetak gol lewat Komaroddin dua kali berturut-turut.
Selanjutnya, Gufroni kembali memperlihatkan nalurinya lewat gol yang dicetak di menit ke-73. Pemain pengganti Nidlom Hilman Oktavian mengubah kedudukan menjadi 5-0 di pertengahan babak kedua.
Pesta Persegres U-21 ditutup oleh sumbangan gol Bagas Satria Wijaya pada menit-menit akhir laga.
Baca juga:
- Andik Vermansah Cs Tandang ke Kuala Terengganu, 500 Polisi Disiapkan
- Pesepak Bola Indonesia Ini Siap Kembali Berkarier di Eropa
- Fisik Pemain Timnas Singapura Pernah Ada di Level Terburuk
”Sebenarnya, kami sudah mempersiapkan dengan matang, terutama setelah kalah dari mereka di putaran pertama. Tetapi, Persegres menambah dua pemain, saya kenal mereka karena eks pilar Akademi Arema,” pelatih Arema U-21, Doni Suherman.
Pada laga sebelumnya, Arema U-21 meraih hasil tidak kalah mengecewakan. Mereka dibuat malu oleh Persela Lamongan U-21 dengan skor 0-6 di Stadion Gajayana pada 30 September 2016.
”Ke depan, kami akan lebih maksimal,” ucap mantan pemain Arema ini.
Dari Persegres U-21, pelatih Pudji Handoko memuji ketenangan pemainnya yang mampu menguasai keadaan.
”Saya tekankan anak anak untuk mengamankan posisi kami agar bisa lolos ke fase berikutnya. Hal itu berat, karena kami pada 15 menit pertama sempat tertekan. Namun selanjutnya, kami bisa menguasai,” katanya.
Hasil ini memperpanjang rekor buruk Arema U-21 di ISC U-21 2016. Mereka tidak pernah menang dalam tujuh laga.
Mereka hanya sekali meraih hasil imbang selebihnya mengalami kekalahan yang membuat mereka berada di dasar klasemen.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar