Performa Olympique Marseille (OM) sejauh ini tak mengesankan. Klub yang bermarkas di selatan Prancis itu berada di peringkat tujuh dari bawah. OM cuma mengumpulkan sembilan poin dari delapan laga.
Penulis: Anggun Pratama
Torehan itu jelas bukan start bagus mengingat skuat yang dimiliki pelatih Franck Passi tidak jelek-jelek amat buat mendapatkan posisi di papan tengah-atas Ligue 1.
Kendati demikian, ketertarikan pengusaha asal Amerika Serikat, Frank McCourt, tidak menyurut buat membeli OM.
L'Equipe mengabarkan proses akuisisi saham dari tangan pemilik OM saat ini, Margarita Louis- Dreyfus, akan selesai sebelum Marseille bertemu dengan PSG pada 23 Oktober mendatang.
McCourt kabarnya hanya mengeluarkan 45 juta euro (652,8 miliar rupiah) buat membeli OM. Jacques-Henri Eyraud bakal dijadikan presiden klub.
"Bila Anda berpikir saya hanya ingin membeli klub sepak bola, di mana pun itu, merupakan sebuah impresi yang salah. Marseille adalah satu-satunya klub yang membuat saya tertarik. Klub itu kaya sejarah, memiliki merek ikonik, dan saya tahu cara membuat klub itu kembali berjaya," kata McCourt di Sofoot meyakinkan fan OM agar tidak menjauhinya.
Mendekatnya finalisasi akuisisi tersebut menghadirkan banyak spekulasi soal masa depan sejumlah sosok dalam tim.
Eyraud kini sedang bertugas mencari pelatih anyar buat menggantikan Passi yang tidak menunjukkan performa oke serta mencari direktur olah raga.
Baca Juga:
- Kalimat Sakti Sir Alex Ferguson Saat Man United Jumpa Liverpool
- Seperti Terbang, Cristiano Ronaldo Bikin Rekan Setim Hampir Kehabisan Napas
- Berakhir dengan Garuda Indonesia, Liverpool Gandeng Maskapai Malaysia
Ramon "Monchi" Rodriguez Verdejo (Direktur Olah Raga Sevilla), Luis Campos (eks Direktur Olah Raga AS Monaco), dan David Friio (pemandu bakat Manchester United di Prancis) menjadi kandidat.
Munculnya Monchi jelas menarik karena ia punya reputasi hebat dalam mencari pemain bagus berharga murah.
Dari sisi pelatih, Marcelo Bielsa, Rudi Garcia, serta beberapa nama sudah muncul sebagai kandidat. Namun, yang paling menarik tentu penyebutan nama Zinedine Zidane.
Zizou kini berada dalam tekanan besar di Real Madrid akibat sederet hasil tak optimal. Ia pun sadar bisa dipecat kapan saja sebagai pelatih Madrid.
"Saya tahu bisa saja dipecat tanpa pemberitahuan. Saya memiliki peluang luar biasa di Madrid dan menikmatinya setiap hari. Saya bahkan menikmati keberadaan pohon yang berada di markas latihan," kata Zidane di RMC.
"Saya tidak ingin memberi tahu Anda kalau menjadi pelatih Marseille merupakan pilihan yang tidak mungkin. OM masih merupakan klub legendaris. Saya pendukung Marselle sehingga saya pasti bias bila membicarakan klub itu. Kita semua ingin melihat Marseille ada di posisi terbaik," ujar Zidane, yang tumbuh dan besar di kota Marseille.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.706 |
Komentar