Start Josep Guardiola di Manchester City cukup membuktikan dia mampu memberikan masa depan brilian. Sepuluh kemenangan di 12 pertandingan awal semua ajang ialah bukti paling sahih.
Penulis: Rizki Indra Sofa
Sebanyak enam laga pertama Premier League, tiga partai di Liga Champion, serta satu di Piala Liga disapu bersih oleh City era Pep.
Memang dua partai terakhir gagal berujung kemenangan, tapi situasi tersebut hanya memotivasi pelatih asli Catalonia itu untuk raihan lebih baik lagi.
Toh, Guardiola tak bisa mendapat kredit sendirian. Biar bagaimanapun, dia dibantu sederet namanama profesional yang populer maupun jarang terdengar telinga di industri sepak bola.
Mereka berjumlah 17 personel dan menjadi asisten, fisioterapis, sampai kit manager.
Mereka ialah mata ekstra yang amat membantu kinerja Guardiola di Etihad. Berikut 17 mata ekstra sang bos.
Domenec Torrent (Asisten Pelatih)
Bekerja bareng Guardiola sejak ia masih melatih Barcelona B di Segunda B Division. Selalu duduk di samping Pep di bench. Selalu dimintai pendapat sebelum pergantian pemain. Deputi paling dipercaya.
Mikel Arteta (Asisten Pelatih)
Tak punya pengalaman melatih, tapi memiliki pengetahuan luar biasa soal sepak bola Inggris. Ia bermain buat Everton dan Arsenal (2005-2016) sebelum berganti karier akhir musim lalu. Seperti Guardiola, ia juga memulai karier profesional di Barcelona.
Rodolfo Borrell (Asisten Pelatih)
Borrell meninggalkan peran sebagai staf pelatih di Liverpool ke City sebagai direktur teknik pada Maret 2014. Dia juga "berdarah" Barcelona karena pernah membantu pengembangan Lionel Messi dan Cesc Fabregas di La Masia.
Brian Kidd (Asisten Pelatih)
Salah satu warisan era Manuel Pellegrini. Guardiola meminta pria berusia 67 tahun itu bertahan. Sempat juga ditawari menemani Jose Mourinho di Manchester United, tapi Kidd memilih membantu Guardiola.
Lorenzo Buenaventura (Pelatih Kebugaran)
Direkrut Guardiola saat pertama mengarsiteki Barcelona (2008). Tugasnya membangun stamina dan meningkatkan kecepatan, komponen penting di tim Barca dan Bayern Muenchen era Guardola. Ahli membantu pemain melewati masa rehabilitasi.
Xabier Mancisidor (Pelatih Kiper)
Mancisidor salah satu orang favorit Joe Hart sebelum ia dipinjamkan ke Torino. Performanya bagus selama tiga tahun di City Football Academy. Dia juga menemani Manuel Pellegrini di Real Madrid dan Malaga.
Max Sala (Head of Sports Medicine)
Sudah lama menjadi Kepala Departemen Medis Manchester City. Bekerja sama dengan Eduardo Mauri, staf yang dibawa Guardiola. Ada juga Ramon Cugat, yang berbasis di Barcelona.
Steven Lilley (FisioterapisTim Utama)
Lilley lulusan Leeds Beckett University dengan gelar sarjana fisioterapi dan melanjutkan pendidikan master di fisioterapis spesialis olahraga. Bekerja di City sejak September 2011 dari Norwich. Dipromosikan menangani tim utama sejak Juni 2013.
Federico Genovesi (Fisioterapis)
Genovesi bakal punya tanggung jawab dan peranan besar untuk mengembalikan mereka yang cedera, seperti Vincent Kompany dan Kevin de Bruyne, kembali ke puncak kebugaran. Pernah bekerja di Palermo.
Tom Shineton (Terapis Olahraga)
Sebelumnya, Shineton bekerja untuk West Brom, Leyton Orient, dan Northampton Town. Sekarang ia menangani bintang-bintang dunia di City.
Ben Thompson (Terapis Olahraga)
Pernah bekerja sebagai kepala tim terapis di klub rugbi asal Wales, Llanelli RFC, selama tiga tahun. Pindah ke City per 2007.
Mark Sertori (Terapis Jaringan Lunak)
Jago bicara Italia. Bekerja bareng Sam Allardyce di Bolton dan Newcastle sebelum merapat ke City. Pernah juga bekerja buat Inggris di era Fabio Capello.
Alistair Marland (Kit Manager)
Marland juga warisan era Pellegrini. Guardiola mempertahankannya untuk memastikan semua kebutuhan pemain telah siap di ruang ganti sebelum sesi latihan dan pertandingan.
Michael Clitheroe (Assistant Kit Manager)
Kit manager tim utama City. Seperti Mark Sertori, dia juga sebelumnya bekerja buat Bolton. Bergabung ke Etihad pada Juli 2014.
Barry Hamilton (Sports Scientist)
Mempelajari sports science di Loughbourough University. Sebelum merapat ke kubu Manchester Biru, dia bekerja buat Federasi Sepak Bola Kroasia.
Sam Erith (Head of Human Performance)
Lantaran rapor oke di City, ia sempat dipekerjakan eks pelatih tim nasional Inggris, Roy Hodgson, sebagai pelatih kebugaran menjelang Euro 2016 di Prancis.
Manuel Estiarte (Asisten Pribadi)
Terakhir, tapi bisa jadi paling penting. Julukannya Maradona Polo Air! Pemenang medali emas Polo Air buat Spanyol pada 1996. Menemani Pep sejak di Barcelona dan Muenchen. Dia ibarat mata dan kuping Guardiola di City. Peran Manuel sangat luas dan penting di belakang layar Manchester City.
“Manuel sangat membantu untuk urusan praktis, termasuk menangani detail-detail yang menyebalkan. Hal itu sangat vital buat saya. Tapi, yang paling penting adalah kesetiaan dan sokongan emosional yang dia berikan,” kata Guardiola di Manchester Evening News.
“Pelatih sepak bola adalah pekerjaan yang bikin kesepian, sehingga kesetiaan sangat berharga. Saya sering sekali minta opini Manuel dan selalu mendapat jawaban cerdas, jujur, dan tepat,” tuturnya lagi.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.706 |
Komentar