Tidak seperti calon Ketua Umum PSSI lainnya, Sarman El Hakim tidak mau banyak berbicara mengenai pembinaan pelatih, wasit, infrastruktur, bahkan suporter. Baginya, pengurus PSSI yang lama telah memiliki konsep atas hal-hal tersebut, tapi tidak dapat mengaplikasikannya.
Penulis: Persiana Galih
"Dari dulu, PSSI ini paling pintar membuat agenda dan konsep, tapi tidak ada yang terealisasi. Saya hanya ingin memulai pembenahan dari biang penyakitnya dulu," tutur Sarman.
Ia menyebut bahwa banyak program PSSI soal pelatih, wasit, infrastruktur, dan suporter telah terkonsep dengan baik. "Semua sudah diatur FIFA, kita hanya perlu mengaplikasikannya dengan tepat," tuturnya.
Baginya, kesalahan PSSI selama ini adalah struktur organisasi dan transparansi keuangan.
Selama faktor-faktor itu masih mengganjal, rencana sebaik apa pun yang diagendakan tidak akan terealisasi.
"Terlalu banyak anggota partai politik di PSSI sehingga PSSI tidak punya visi-misi yang sama.
Orang-orang itu harus ditarik ke luar, baru kita agendakan teknis pembinaan seperti apa," katanya.
Menurut dia, banyaknya campur tangan politikus di dalam federasi membuat investor khawatir terhadap pertanggungjawaban keuangan PSSI. Dengan demikian, sulit bagi PSSI untuk mendapatkan suntikan dana.
"Saya hanya ingin membuat sepak bola kembali populer di dalam negeri. Sepak bola eksis kembali dengan keadaan yang sehat," ujarnya.
Membangun Gedung Baru
Jika terpilih sebagai Ketua Umum PSSI, Sarman berjanji merencanakan pembangunan kantor PSSI yang baru di pekan pertamanya menjabat.
Baginya, gedung baru merupakan rencana lanjutan, setelah mendapatkan suntikan dana dari investor.
"Kantor federasi kita jauh berbeda dari negara-negara lain, bahkan dari negara yang tingkat ekonominya setara dengan Indonesia," kata Sarman. Setelah memiliki gedung PSSI yang layak, ia baru akan memikirkan pembinaan perangkat pertandingan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.706 |
Komentar