Sektor penjaga gawang barangkali perlu menjadi perhatian pihak manajemen Barcelona. Sudah waktunya mereka berburu kualitas terbaik demi kepentingan jangka panjang yang berkaitan dengan prestasi.
Penulis: Indra Citra Sena
Filosofi Barcelona, yang mengutamakan kekuatan lini tengah, mesti ditepikan sejenak mengingat klub kebanggaan publik Catalan itu seringkali alpa merekrut kiper kelas satu di setiap periode jendela transfer, entah musim panas atau dingin.
Fakta berbicara. Sebagian besar dari total 12 nama yang pernah menduduki pos kiper utama Barcelona selama 50 tahun terakhir bukanlah andalan sewaktu bertanding memperkuat tim nasional masing-masing di kancah internasional.
Kiper yang menggengam predikat reguler di timnas bisa dihitung dengan jari tangan, yaitu Andoni Zubizarreta (Spanyol), Vitor Baia (Portugal), dan Claudio Bravo (Cile). Selebihnya hanya cadangan atau bahkan sama sekali tak punya kesempatan membela negara.
Kendati begitu, Barcelona masih bisa berbangga karena enam dari 12 kiper tersebut setidaknya pernah sekali menyabet penghargaan El Zamora alias Kiper Terbaik La Liga, mulai dari Salvador Sadurni, Pedro Ortola, Javier Urruticoechea, Zubizarreta, Victor Valdes, dan Bravo.
Musim ini, kiper utama Barcelona adalah Marc-Andre ter Stegen menyusul transfer Claudio Bravo ke Manchester City pada musim panas tahun ini. Dia merupakan pelapis setia Manuel Neuer di timnas Jerman.
Beban berat menempel di bahu Ter Stegen. Dia harus berusaha lebih keras lagi untuk membuktikan bahwa status cadangan di timnas tak sertamerta menurunkan performanya di Barcelona.
Ter Stegen patut mencontoh Valdes bila tak ingin tergusur dari posisi nomor satu lantaran manajemen Barcelona kehabisan kesabaran lalu merekrut kiper baru yang lebih berkualitas.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar