buku itu disebut sang legenda sebagai 'penjaga' bagi generasi berikutnya.
Satu buku yang sudah terbit berjudul Penjaga Soekarno. Sedangkan dua buku lainnya yang sudah kelar namun belum dipasarkan yakni Penjaga Pendidikan dan Penjaga Gawang.
Hal itu disampaikan oleh putra keenam Maulwi Saelan, Asha, pada penghormatan terakhir sang ayah di Al Azhar Kemang Syifa Budi, Jakarta, Selasa (11/10/2016).
”Ya, tiga buku tersebut merupakan representasi ayah semasa hidup. Dia seorang ajudan, pengasuh sekolah, dan kiper tim nasional (timnas) Indonesia,” ucap Asha.
Baca juga:
- Celebest FC Tumbang di Kandang, PSIS Semarang Menang
- Kata-Kata Alfred Riedl Seusai Indonesia Ditahan Vietnam
- Jadi Pahlawan, Ini Komentar Pelatih Persija untuk Bambang Pamungkas
Sementara itu, Asha juga mengungkapkan pesan Maulwi yang terus ditekankan kepada anak-anaknya.
”Ayah selalu bilang bahwa kami harus mengedepankan sikap jujur dan amanah. Itu akan terus kami camkan,” katanya.
Maulwi Saelan merupakan tokoh sepak bola legendaris Indonesia. Selain sebagai pemain, dia pernah menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI kelima periode 1964-1967.
Maulwi wafat pada usia ke-90, Senin (10/10/2016) petang, karena penurunan fungsi jantung dan ginjal.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar