Bhayangkara FC mendapatkan penalti pada menit ke-83 pada pertandingan melawan Pusamania Borneo FC (PBFC), Jum'at (08/10/2016). Namun, peluang mencetak gol ini pupus lantaran eksekusi bek asal Brasil, Otavio Dutra mampu ditepis oleh kiper PBFC, Muhammad Ridho.
Ini merepakan kali kedua Otavio Dutra gagal menjalankan tugasnya sebagai eksekutor penalti. Kenyataan itu tentu membuat pelatih Bhayangkara FC, Ibnu Grahan, kecewa. Posisi Dutra sebagai eksekutor utama penalti kini terancam.
"Kami tentu akan melakukan evaluasi terhadap kegagalan penalti ini, karena sudah dua kali. Bisa jadi nanti, Dutra tidak menjadi penendang karena tugasnya diberikan kepada penendang kedua dan ketiga," kata Ibnu.
Ibnu kecewa dan akan melakukan evaluasi. Namun, ia tetap memaklumi aksi penalti Dutra yang coba melakukan trik panenka.
"Tetapi apa yang Dutra lakukan hari ini saya maklumi karena watak pemain berbeda. Ada yang dengan kekuatan, ada pula yang menembak dengan sedikit seni dengan tembakan chip," sambungnya.
Pertandingan melawan Pusamania Borneo FC (PBFC) pada pekan ke-22 TSC 2016 berakhir dengan raihan tiga poin untuk Bhanyangkara FC.
Meski sempat tertinggal oleh gol Ricky Ohorela, Bhayangkara FC yang tidak diperkuat oleh Evan Dimas mampu membalas dua gol. Dua gol itu lewat kerja keras Wahyu Subo Seto dan Tiagho Fortuoso.
"Kami menyambut kemenangan ini dengan rasa syukur. Pemain berjuang maksimal di lapangan sehingga kami kini bisa sedikit memberikan tekanan kepada tim yang ada di papan atas," ucap Ibnu.
Dengan hasil ini, Bhayangkara FC mengoleksi 39 poin dan berada di posisi ketiga klasemen sementara. Namun, mereka masih menyimpan satu pertandingan lebih banyak.
Tim yang bermarkas di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo ini berpotensi mengkudeta Arema Cronus yang berada di posisi kedua dengan 40 poin.
[video]http://video.kompas.com/e/5161738749001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar