Rasanya ada pekerjaan tambahan bagi Jose Mourinho selama jeda kompetisi pada pekan ini. Pekerjaan tambahan tersebut ialah memperbanyak doa agar awak Manchester United tetap bugar usai memperkuat timnas masing-masing.
Penulis: Dedi Rinaldi
Ada alasan mendasar mengapa Mourinho harus berdoa. Sepanjang Oktober, Setan Merah akan terlibat pertandingan-pertandingan berat dan penting melawan klub-klub besar.
Di pentas Premier League, United dijadwalkan bertemu Liverpool dan Chelsea. Di ajang Piala Liga Inggris, United akan kembali terlibat derbi Manchester bertemu tetangga yang berisik, yaitu Manchester City.
Belum lagi kewajiban bermain di Liga Europa, di mana United akan dijajal klub keras kepala asal Turki: Fenerbahce. Baru pada akhir bulan Oktober tensi sedikit menurun karena yang dihadapi ialah Burnley di ajang EPL.
Mourinho sendiri mengaku merasa tak jub dengan jadwal yang akan dila koni timnya sepanjang bulan Oktober.
“Dalam kondisi ini, pilihan ter baik ialah berharap pemain-pemain yang bertugas di timnas masing-masing tetap bugar dan kem bali ke klub dengan sehat,” kata Mourinho.
Sepanjang pekan, pemain-pemain United banyak yang menyebar pulang ke negara masing-masing untuk mengarungi pertandingan babak kualifikasi menuju Piala Dunia 2018.
Bahkan, ada pemain yang sebelumnya tidak dilirik masuk timnas kini dipanggil seperti Jesse Lingard.
Gaya kerja keras dan kengototan yang selalu ditunjukkan Lingard di setiap penampilan bersama United membuat pelatih caretaker Inggris, Gareth Southgate, terpikat untuk memanggilnya.
Risikonya, siapa pun manajer klubnya, banyak yang mengeluh karena pemain cenderung terjangkit penurunan performa setelah memperkuat timnas, selain kekhawatiran terlanda cedera saat bertugas membela negara.
United sendiri bahkan sudah ber tindak dengan meminta Henrikh Mkhitaryan urung membela tim nasional Armenia.
Melalui surat dokter Steve McNally selaku tim medis United, klub meminta Armenia men coret Mkhitaryan kare na masih menjalani pemulihan cede ra paha yang diderita sejak 10 September.
Bertemu Liverpool
Laga berat pertama yang dihadapi United usai laga antarnegara ialah bertemu Liverpool pada 17 Oktober di Stadion Anfield. Performa Liverpool tengah menanjak dan kini berada di posisi empat be sar klasemen.
Kondisi ini ternyata membuat Michael Owen, legenda Liverpool sekaligus Setan Merah, mencoba memberi saran kepada Mourinho.
Saran tersebut ialah tidak memainkan duet Paul Pogba-Ander Herrera di posisi tengah.
Dalam beberapa pertandingan ter akhir, United memang memilih Herrera untuk menemani Pogba di posi si lini tengah. Lumayan bagus dan malah banyak yang menilai duet ini mampu berkolaborasi dengan lebih baik ketimbang pasangan lainnya.
Hanya, saat melawan Liverpool, Owen menyarankan agar United mengubah komposisi pemainnya di posisi itu. Owen memilih duet Pogba-Michael Carrick atau Pogba-Morgan Schneiderlin.
“Saat ini pergerakan di lini tengah Liverpool menjadi sumber kekuatan. Dibutuhkan pemain yang matang dalam menghadangnya. Atas alasan ini saya menyaran kan Pogba ditemani pemain matang seperti Carrick atau Schneiderlin," ucapnya.
Sebenarnya, persediaan pemain di sektor tengah United cukup bervariasi. Selain Pogba, Herrera, Carrick, dan Schneiderlin, United masih memiliki Bastian Schweinsteiger, Marouane Fellaini, dan Mkhitaryan.
Namun, untuk laga melawan Liverpool, rasanya tidak salah untuk mendengar saran dari Owen, yang pernah hidup bertahun-tahun sebagai bintang pujaan Liverpudlian.
“Fellaini saya kira tidak mengerti betul mengenai peran posisi itu sehingga saya menyarankan memainkan Carrick dan Schneiderlin sebagai teman Pogba di tengah,” kata Owen.
Meski begitu, Owen menyatakan bahwa dirinya sebatas menyarankan. Keputusan terakhir ada di Mourinho.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.705 |
Komentar