Ketika Antonio Conte masih berumur lima tahun, Giampiero Ventura sudah menapak level manajerial. Pada musim panas 1976 itu, Ventura dipercaya menukangi tim primavera Sampdoria.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Artinya, saat menerima pinangan timnas Italia, musim panas lalu, genap empat dekade Ventura berkiprah di pos pelatih.
Karena itu, bisa dimaklumi apabila dirinya berani menerima komparasi yang dilakukan publik Italia menyoal Conte.
“Saya sadar tengah dikelilingi kritik. Tapi, inilah bagian dari sepak bola. Conte baru meraih tiga scudetto bersama Juventus saat menerima pekerjaan di timnas. Saya? Di waktu yang sama, saya menghasilkan banyak uang dari penjualan pemain dan mengirim pemain ke timnas. Ini sebuah keberhasilan juga, bukan?” ujar Ventura di La Domenica Sportiva.
Tak cuma sebatas bicara, Ventura juga langsung melakoni evolusi di timnas sepeninggal Conte.
Yang paling terasa kental adalah pemanggilan wajah-wajah hijau yang selama ini terbilang jarang mendapat tempat di timnya Conte.
Di antaranya adalah Andrea Belotti, Alessio Romagnoli, hingga Gianluigi Donnarumma.
Pemain yang sempat disodorkan debut oleh Conte di masa lalu pun kembali diberi kepercayaan tampil.
Salah satunya Nicola Sansone. Menyusul aksi gemilangnya bersama Villarreal, di mana ia mengemas empat gol dari tujuh jornada pembuka sejak ditransfer dari Sassuolo, Ventura merasa bahwa Sansone layak memakai jersey Gli Azzurri.
Lawatan ke Skopje, Ahad (9/10), guna bersua Masedonia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup G amat mungkin bakal menjadi momen di mana Sansone menjadi ujung tombak tim.
Entah berpasangan dengan Eder, Ciro Immobile, atau bahkan Belotti.
[video]http://video.kompas.com/e/5161739033001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar