MALANG, JUARA.net – Semen Padang datang bertamu ke markas Persela Lamongan dengan keyakinan tinggi. Mereka juga diuntungkan karena Persela menjamunya di Kota Malang, tepatnya markas lama Arema, Stadion Gajayana, bukan di Lamongan.
Persela memilih Gajayana, yang dikenal sebagai arena angker Arema, sebagai home base sementara mereka karena Stadion Surajaya sedang direnovasi. Jadi, Semen Padang secara tak langsung dapat keuntungan.
Minimal, pendukung Persela, LA Mania tak sebanyak jika main di Surajaya saat Persela menggelar laga kandang. Laga yang akan berlangsung Sabtu (8/10/2016) ini, dinilai cukup menguntungkan Semen Padang.
”Benar, melawan Persela, kami tidak bermain di Lamongan, melainkan di Stadion Gajayana, Kota Malang. Kami berharap dengan kepindahan home base Persela ini membawa berkah bagi kami,” kata pelatih Semen Padang, Nilmaizar.
Pada Jumat (7/10/2016) pagi, para pemain tim berjulukan Kabau Sirah sudah menjajal rumput stadion yang pernah membawa berkah besar bagi Nilmaizar itu.
Baca juga:
- Martapura FC Gelontor Empat Gol Persik Kediri
- Lawan Barito Putera, Mamak Bicara Kans Memainkan Bambang Pamungkas
- Kurniawan Juga Didukung Tokoh 'Hitam' untuk Pimpin PSSI
Sang pelatih kala masih jadi pemain Semen Padang, mengantarkan timnya menjuarai Piala Liga 1992 di arena itu. Dalam final, Semen Padang menang tipis 1-0 atas tuan rumah Arema Malang.
Gelar dari Malang itu mengantarkan Nil dkk menjadi wakil Indonesia ke Piala Winners Asia, yang kini berganti nama menjadi Piala AFC.
Kala itu, Semen Padang lolos sampai perdelapan final sebelum dihentikan klub asal Jepang, Yokohama Marinos.
Tentu bukan hanya Nil yang menikmati gelar juara di stadion ini. Tetapi juga Asisten Pelatih Weliansyah. Keduanya adalah pemain inti Semen Padang yang mengantar pasukan dari Bukit Indarung itu menjadi juara Piala Liga 1992.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | juara |
Komentar