Tabloid BOLA berkesempatan mengunjungi Stadion Teladan, yang menjadi rumah PSMS Medan. Hujan deras dan angin kencang yang melanda Kota Medan dalam beberapa hari terakhir membuat stadion yang digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) III itu tampak menyedihkan.
Penulis: Abdi Panjaitan
Stadion kebanggaan masyarakat Kota Medan tersebut seperti tak terurus. Misalnya saja tulisan "Stadion Teladan", yang tepat berada di atas pintu utama, sudah tidak jelas lagi.
Huruf "N" pada kata "stadion" sudah hilang entah ke mana. Di bagian ruang ganti tim tamu boleh dibilang mengalami rusak paling parah. Asbes rusak, lantai tergenang air, dan aliran listrik padam.
Kondisi di tribun barat stadion setali tiga uang. Atap tribun sudah ada yang hilang. Beberapa bagian atap yang terbuat dari seng itu bahkan hampir lepas.
Kondisi Stadion Teladan saat ini seperti menghilangkan nilai historis yang menemani perjalanannya. Kemegahan stadion saat perhelatan Marah Halim Cup misalnya, atau keriuhan ketika timnas Indonesia melawan Sampdoria pada tahun 1996, di mana penonton masuk sampai pinggir lapangan, seakan hilang tak berbekas.
Padahal, beberapa tahun sebelumnya Stadion Teladan sebenarnya sudah mendapatkan anggaran renovasi sebesar Rp10,9 miliar. Bagian stadion yang menjadi fokus pembenahan ialah lapangan, tribun tertutup, ruang ganti, dan fasilitas lain. Bagian tribun timur, yang dahulunya terbuka, kini sudah tertutup dan bertingkat.
Namun, renovasi besar-besaran tersebut sempat terhenti akibat dana yang dibutuhkan kurang. Baru pada 2014 renovasi akhirnya dinyatakan selesai.
Memang, sejak musim perdana Liga Super Indonesia (LSI) tahun 2008, PT Liga Indonesia (saat itu operator liga, red.) tak meloloskan Stadion Teladan sebagai kandang PSMS. Stadion tersebut masih masuk dalam kategori stadion lama dan dinyatakan tidak lolos verifikasi dari aspek infrastruktur. Hal itulah yang membuat PSMS berstatus nomaden menjalani kompetisi saat itu.
Situasi tersebut kerap dikeluhkan para pendukung PSMS dan warga Kota Medan. Semuanya merindukan dibangun satu stadion dengan standar internasional. Namun, sepertinya keinginan itu masih sebatas mimpi.
Stadion Teladan sendiri berada di Kecamatan Medan Kota. Dibangun mulai tahun 1951, stadion yang terkenal sebagai kandang PSMS itu selesai pada tahun 1953 menjelang PON III. Setelah mengalami perombakan, diperkirakan kapasitas stadion sekitar 30 ribu penonton.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.705 |
Komentar