Penyerang West Ham United, Enner Valencia (26), sudah ditunggu oleh polisi setempat saat bertanding membela Ekuador dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Latin melawan Cile di Atahualpa Stadium, Quito, Kamis (6/10/2016) waktu setempat.
Valencia bermain hingga menit ke-82. Lalu, tiba-tiba dia terjatuh dan mengerang seperti kesakitan. Dia meminta diganti dan diangkut keluar lapangan dengan mobil khusus petugas kesehatan.
Tidak urung, Valencia pun digiring dengan mobil tersebut untuk meninggalkan area pertandingan menuju ambulans. Dalam perjalanan, tiba-tiba sejumlah polisi mengejar mobil yang mengangkut pemain yang dipinjam West Ham dari Everton itu.
Polisi mengejar Valencia atas permintaan pengacara bernama Paul Marin. Dia adalah pengacara mantan pasangan Valencia yang menuntut pemain berusia 26 tahun tersebut membayar tunjangan untuk putri mereka.
De Ripley. Enner Valencia salió en camilla, casi lo arrestan y lo llevaron con prisa a la ambulancia y así salió del estadio. Que cosas. pic.twitter.com/I7VnAWYLC3
— Andrés Muñoz Araneda (@andresmunoza) October 6, 2016
Marin mengklaim bahwa Valencia mangkir dari tanggung jawabnya memberikan uang sebesar 13.350 pounds atau sekitar Rp 214 juta untuk anak perempuannya. Namun, polisi gagal menangkap Valencia.
"Sangat disayangkan polisi gagal menangkap Enner Valencia untuk mempertanggung jawabkan kelalaiannya. Jika memang Valencia mendapat gaji tinggi, kenapa dia tidak pernah membayar tunjangan bulan anak perempuannya?" tutur Marin.
Valencia tidak bisa ditangkap karena kasus hukum tersebut masih berlanjut. Dia pun tetap punya kesempatan bermain saat Ekuador bertanding melawan Bolivia, Selasa (11/10/2016).
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Metro |
Komentar