Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Perbedaan Spanyol dan Italia dalam Menanggapi Blunder

By Eris Eka Jaya - Jumat, 7 Oktober 2016 | 12:03 WIB
Bek sekaligus kapten tim nasional Spanyol, Sergio Ramos, tampil pada laga kualifikasi Piala Dunia 2018 kontra Italia di Stadion Juventus, Kamis (6/10/2016) waktu setempat.
GIUSEPPE CACACE/AFP
Bek sekaligus kapten tim nasional Spanyol, Sergio Ramos, tampil pada laga kualifikasi Piala Dunia 2018 kontra Italia di Stadion Juventus, Kamis (6/10/2016) waktu setempat.

Kapten tim nasional Spanyol, Sergio Ramos, dianggap sebagai faktor penyebab mengapa Spanyol gagal mengalahkan Italia pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2018, Rabu (6/10/2016)

Pada laga itu, Spanyol bermain imbang 1-1 saat melawan Italia. Pertandingan ini diwarnai "kesalahan" yang dilakukan oleh kedua kapten masing-masing tim.

Spanyol unggul terlebih dahulu lewat gol yang diciptakan oleh Vitolo pada menit ke-55 setelah memanfaatkan kesalahan antisipasi dari kiper sekaligus kapten Italia, Gianluigi Buffon.

Namun, Italia berhasil membalas pada menit ke-82 lewat titik penalti yang dieksekusi oleh Daniele De Rossi setelah Ramos melakukan pelanggaran terhadap penyerang Italia, Eder, di kotak penalti.

Karena kesalahannya itu, Ramos mendapat kritikan karena dianggap menjadi penyebab kegagalan Spanyol meraih tiga angka atas Italia.

Menanggapi kritikan, Ramos, bek Real Madrid, melihat perbedaan mencolok antara penerimaan terhadap kesalahan Buffon dan kesalahan yang dilakukannya saat ia kembali ke Spanyol.

"Perbedaan antara Spanyol dan Italia adalah bahwa ketika Buffon, yang merupakan idola, membuat kesalahan, ia 'bertepuk tangan'. Di Spanyol, Anda dicemooh," ujar Ramos.

"Mereka mengkritik saya. Sekarang, mereka harus 'menikmati' diri mereka sendiri karena saya akan membungkam mereka pada akhirnya," tuturnya.

Meskipun begitu, Ramos mengambil sisi positif dari hasil imbang 1-1 itu.

Dia mengklaim bahwa Spanyol mengalami kemajuan setelah kedua tim pernah bertemu pada babak 16 besar Piala Eropa 2016. Saat itu, Spanyol kalah 0-2 dari Italia.

"Saya bangga dengan pertandingan, bukan soal hukuman (penalti). Tingkat intensitas (permainan) kami sangat tinggi," katanya.

"Kami melihat perubahan besar dibandingkan dengan apa yang terlihat pada Piala Eropa 2016," kata Ramos.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor :
Sumber : FourFourTwo


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X