Kiper tim nasional Italia, Gianluigi Buffon, mengaku terasa aneh melihat Spanyol tanpa ada penjaga gawang Iker Casillas di dalam skuat.
Cassilas harus kehilangan tempat utamanya oleh David De Gea saat Piala Eropa 2016. Saat itu, pelatih Vicente del Bosque lebih memilih De Gea sebagai kiper nomor satu La Furia Roja.
Seiring bergantinya era kepelatihan dari Del Bosque ke Julen Lopetegui, nasib Casillas pun belum membaik. Kiper berusia 35 tahun tersebut tak dipanggil Lopetegui untuk laga lanjutan Grup G kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Italia dan Albania.
Berbeda dengan Casillas, Buffon yang telah mengoleksi 163 caps masih menjadi andalan Gli Azzurri.
"Tanpa Casillas terasa aneh. Hal itu menandakan bahwa kami sedang menuju akhir karier kami. Hal tersebut normal," kata Buffon.
"Saya akan menikmati berada di dalam skuad selama saya mampu. Saya tidak ingin menyesal dan saya merasa bahwa saya masih bisa berkembang," tutur kiper Juventus tersebut.
Laga melawan Italia kemungkinan besar dijadikan Spanyol sebagai sebuah kesempatan untuk melampiaskan dendam atas kekalahan yang mereka alami ketika Piala Eropa 2016.
Misi Spanyol untuk melangkah ke babak perempat final dipupuskan oleh Italia. La Furia Roja, julukan Spanyol, takluk 0-2 oleh gol yang diciptakan Giorgio Chiellini dan Graziano Pelle.
Buffon menjadi andalan Italia saat itu. "Kemenangan itu seharusnya tidak membuat kami merasa arogan. Kami harus tetap membumi dan mengingat kerendahan hati yang membantu kami menang," tutur Buffon.
#ItalySpain#Ventura: "Our attitude will be fundamental against Spain."
— Italy (@azzurri) October 5, 2016
More: https://t.co/PdNMYXKHxF#ITASPA #VivoAzzurro pic.twitter.com/MLMef6a8NL
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Goal |
Komentar