Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gabung ke Swansea, Bradley Minta Maaf

By Estu Santoso - Selasa, 4 Oktober 2016 | 19:43 WIB
Pelatih Le Havre, Bob Bradley, ditunjuk sebagai manajer baru Swansea City pada Senin (3/10/2016).
CHARLY TRIBALLEAU/AFP
Pelatih Le Havre, Bob Bradley, ditunjuk sebagai manajer baru Swansea City pada Senin (3/10/2016).

 Bob Bradley ditunjuk menjadi manajer baru Swansea City. Dia lantas meminta maaf kepada tim dan suporter Le Havre pada laga terakhirnya bersama klub Ligue 2 tersebut. 

Bradley menjadi pelatih asal Amerika Serikat pertama yang melatih klub Premier League. Pelatih berusia 58 tahun itu pun mengatakan penunjukannya itu menjadi momen penting bagi sepak bola Amerika Serikat.

"Pergi ke Premier League merupakan hal yang spesial," kata Bradley pada laga terakhirnya menangani klub kasta kedua Liga Perancis, Le Havre, Senin (3/10/2016), seperti dilansir dari BBC.

"Penunjukan ini merupakan kesempatan buat saya, keluarga saya, dan sepak bola Amerika Serikat. Hal itu tentu amat penting," tutur ayah dari pesepak bola Michael Bradley itu.

Bradley menggantikan Guidolin yang hanya 10 bulan menangani The Swans, julukan Swansea. Klub asal Wales itu menunjukkan performa buruk setelah hanya menang sekali dari tujuh laga terakhir dan terdampar di papan bawah Premier League.

Ditunjuk menjadi manajer baru Swansea, Bradley menyisihkan sejumlah kandidat. Mantan pelatih tim nasional Amerika Serikat itu "mengalahkan" Ryan Giggs, Paul Clement, dan Marcelino.

Musim lalu, Bradley nyaris mengantarkan Le Havre promosi. Namun, mereka hanya finis di peringkat keempat dan kalah produktivitas gol dari Metz yang berada di peringkat ketiga atau peraih tiket promosi terakhir.

Musim ini, Le Havre di bawah Bradley juga tampil apik. Seusai menang atas Sochaux pada Selasa dini hari WIB, mereka berada di posisi kelima klasemen sementara Ligue 2.

"Saya meminta maaf karena harus pergi pada momen seperti ini," tutur Bradley.

"Di dunia yang sempurna, saya ingin berjalan bersama tim ini hingga musim berakhir seperti tahun lalu. Namun, sepak bola tak bisa mengatur waktu," ucapnya lagi.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : BBC


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X