Meski tak terlalu kentara, tetapi Nil Maizar tak mampu menyembunyikan sinar kepuasan di wajahnya setelah Semen Padang menggasak Bali United 3-0, Senin (3/10/2016) sore dalam lanjutan Kompetis Sepak Bola Torabika (TSC) 2016 di Stadion Agus Salim Padang.
Menang melawan Bali United adalah sebuah kepuasan ganda bagi pelatih berusia 46 tahun itu. Berbeda dengan kemenangan atas tim lain yang masuk stadion kebanggaan publik Sumbar itu. Kenapa?
Bali United, bagi Nil, bukan sekadar klub yang menjadi lawan Semen Padang pada TSC atau turnamen sebelumnya. Tetapi adalah lawan yang wajib untuk dikalahkan. Karena pelatih Indra Syafri yang menukangi klub asal Pulau Dewata itu adalah senior yang sempat membuat hubungan keduanya menjauh. Meski itu masa lalu.
Meski demikian Nil tetap enggan menyebut sebagai sebuah kemenangan super puas. “Ah biasa saja. Sama dengan kemenangan atas tim lainnya. Kalau pun lebih, ya, karena menang dengan angka yang cukup telak,” elaknya.
Sebelumnya, Nil mengatakan bahwa Bali United tak ada istimewanya, sama dengan klub lain. Karena itu, semua klub yang masuk Agus Salim wajib untuk dikalahkan. Apalagi sebelumnya Persija Jakarta sempat menbuat ragu para fans Kabau Sirah setelah ditahan imbang Andritany dan kawan-kawan.
“Pokoknya setiap kemenangan membawa kepuasan. Dan kadar kepuasan itu sama dengan saat mengalahkan lawan lainnya. Seteru dengan Bali juga sebatas persaingan di TSC. Tak lebih. Kalau ada muncul anggapan yang lebih dari itu, ya, pandai-pandainya wartawan saja,” terang pelatih asal Payakumbuh itu.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Bali United, Semen Padang, nilmaizar |
Komentar