1 di laga sebelumnya, Perseru gagal menunjukkan konsistensi. Di Stadion Manahan, Solo, Minggu (2/10/2016), mereka dipaksa menyerah 1-2.
Yang lebih mengecewakan bagi Perseru karena sesungguhnya mereka mengawali laga dengan bagus.
Perseru unggul lebih dulu lewat Osas Marvelous di menit ke-39. Namun, Perseru tak bisa mempertahankan keunggulan tersebut.
Baca juga:
- Pemain Man United Tidak Percaya Gagal Kalahkan Stoke City
- Koscielny: Apakah Gol Itu Handball?
- Adu Kuat di Tanah Kelahiran, Nilmaizar Dianggap Adik Oleh Indra Sjafri
Di awal babak kedua, gawang Sukasto Efendi dibobol lewat tendangan akrobatik Emmanuel Kenmogne. Puncaknya, bek Gunawan Dwi Cahyo mengantarkan Persija meraih kemenangan.
Pelatih Perseru, Hanafi, mengungkapkan timnya sudah berusaha mengimbangi Persija. Namun, mereka gagal melakukannya karena dianggap kurang berpengalaman. Akibatnya, mereka bermain tergesa-gesa.
“Kami kurang pengalaman sehingga tampil tergesa-gesa. Saat mendapatkan bola, pemain selalu ingin bermain cepat. Akibatnya, mereka menjadi cepat lelah,” ujar Hanafi.
Menurut Hanafi, gaya bermain timnya berbeda dengan Persija yang lebih sabar dan tenang. Lawan juga bisa memanfaatkan kelemahan pemain Perseru.
“Pemain Persija lebih sabar. Mereka juga memainkan bola dan kemudian mengembalikannya ke daerah pertahanan. Mereka berhasil memanfaatkan kelemahan kami untuk mencetak gol,” kata Hanafi.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | juara |
Komentar