Pep Guardiola mengejutkan banyak pihak karena langsung hebat di masa awal transisinya di Manchester City. Namun, ia diprediksi akhirnya akan mengalami masalah besar
Penulis: Riemantono Harsojo
Problem besar di masa transisi Guardiola di City bisa datang saat Manchester Biru bertemu tuan rumah Tottenham Hotspur pada Minggu (2/10). Partai pekan ketujuh Premier League itu dapat menjadi guncangan hebat pertama buat Pep di City.
Setelah selalu menang dalam enam pertandingan di Premier League, satu di Piala Liga, dua di play-off Liga Champion, dan satu di fase grup Liga Champion, City akhirnya gagal menang.
Dalam pertandingan ke-11 di bawah Guardiola, The Blues hanya bermain imbang 3-3 dengan Celtic di fase grup Liga Champion (28/9).
Untuk kali pertama musim ini City kemasukan sampai tiga gol dalam satu laga. Membenahi pertahanan menjadi tugas yang harus dilakukan Guardiola setelah pertandingan di Celtic.
Dalam analisis pascalaga, ESPN menulis banyak keraguan di pertahanan City. Selain itu, sisi kanan dan kiri pertahanan The Blues sering terbuka.
Gol pertama dan ketiga Celtic berawal dari operan dari sisi lapangan. Sementara itu, gol kedua terjadi setelah wilayah kanan pertahanan Si Biru begitu terbuka.
Tottenham dapat memperoleh keuntungan dari lubang-lubang di bagian sayap pertahanan City.
"Rekor 100 persen tim Guardiola di Premier League mengesankan, tapi ada tanda bahwa City mudah diserang. Bukan hanya saat imbang 3-3 dengan Celtic di Liga Champion. Pekan lalu City menang di Swansea, tapi tim Wales itu menyulitkan mereka," kata man-tan pemain Tottenham, Jermaine Jenas, dalam analisisnya di BBC.
Ujian Terberat
Pertandingan ini penting bagi perjalanan Premier League 2016/17. Kedua tim sama-sama belum pernah kalah. City di peringkat pertama klasemen, sedangkan Spurs nomor dua.
Ada yang menyebut duel ini akan menjadi ujian terberat City. Ujian terasa lebih berat buat pasukan Guardiola karena sang kreator serangan Kevin De Bruyne masih absen karena cedera.
Ketajaman Sergio Aguero cs. akan diuji di partai ini. Dengan 18 gol, City menjadi tim yang paling tajam.
Sebaliknya Spurs adalah tim dengan pertahanan terbaik. Jan Vertonghen cs. hanya kemasukan tiga gol dari enam pertandingan.
"Mereka adalah tim yang paling minim kebobolan di EPL musim lalu dan sejauh ini melakukan hal sama di musim sekarang. Namun, mereka bukan tim bertahan," kata Jenas.
Ya, Tottenham bukan tim bertahan. Faktanya, The Lilywhites saat ini adalah tim yang memiliki rataan terbaik untuk jumlah tembakan per laga, yakni 13,2. City di posisi kedua dengan 12,8.
Namun, saat bicara tembakan tepat sasaran Spurs hanya di peringkat empat dengan 5,83, sedangkan City di posisi tiga dengan 6. Son Heung-min menjadi simbol terkini Tottenham.
Penyerang asal Korea Selatan itu mencetak seluruh tiga gol terakhir tim dalam dua pertandingan terkini. Son membuat Spurs sementara dapat melupakan bomber Harry Kane yang cedera.
Di kubu The Blues, Raheem Sterling menjadi simbol terkini dari ketajaman tim. Ia mengemas tiga dari 12 gol Si Biru dalam empat pertandingan terakhir.
PRAKIRAAN FORMASI
TOTTENHAM HOTSPUR
1-LLORIS, 2-WALKER, 4-ALDERWEIRELD, 5-VERTONGHEN, 33-DAVIES, 20-ALLI, 12-WANYAMA, 11-LAMELA, 23-ERIKSEN, 7-SON, 9-JANSSEN
MANCHESTER CITY
1-BRAVO, 3-SAGNA, 30-OTAMENDI, 24-STONES, 11-KOLAROV, 25-FERNANDINHO, 7-STERLING, 8-GUNDOGAN, 21-DAVID SILVA, 9-NOLITO, 10-AGUERO
PREDIKSI
- BOLA: 50-50
- Asian Bookie: 1/4 : 0
- William Hill: 1 (11/5) X (5/2) 2 (13/10)
- Betbrain: 1 (3,20) X (3,65) 2 (2,45)
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No2.703 |
Komentar