Nikola Kalinic menjadi alasan kenapa Fiorentina berani melepas Mario Gomez ke Besiktas musim lalu dengan status pinjaman. Gomez kembali tak masuk rencana pelatih Paulo Sousa ketika kembali di awal musim ini. Gomez dilepas ke Wolfsburg.
Penulis: Anggun Pratama
Sousa jelas menunjukkan kepercayaan luar biasa bahwa urusan mencetak gol bakal lancar di tangan Kalinic. Hanya, kepercayaan Sousa tersebut sebetulnya sudah mulai mendapat alarm sejak musim lalu.
Kalinic memulai 2015/16 dengan baik, tetapi secara total ia cuma membuat 12 gol plus tiga assist dalam 36 laga (11 pengganti) di Serie A.
Jumlah itu tergolong minimal karena rata-rata penyerang asal Kroasia itu cuma membuat satu gol dalam tiga pertandingan.
Kini, setelah enam giornata berlalu, Kalinic baru membuat satu gol yang muncul ketika kalah 1-2 dari Juventus pada pekan perdana 2016/17.
Setelah laga itu, tak sekali pun Kalinic membuat gol ataupun assist.
Ada banyak alasan yang bisa diapungkan soal seretnya gol penyerang berusia 28 tahun tersebut, tetapi yang bisa diapungkan adalah minimnya suplai peluang yang disodorkan oleh rekan-rekan setim.
Hingga enam pekan berlalu, Fiorentina rata-rata hanya membuat 8,4 peluang gol per pertandingan. Nilai rataan itu ada di peringkat 13!
"Kalinic sedikit terisolasi, tetapi memang tergantung apa yang diinginkan oleh pelatih. Mungkin Sousa meminta Kalinic jauh di depan dan rutin bergerak tanpa bola demi memaksa lawan menerapkan garis pertahanan rendah," tutur legenda sepak bola Argentina yang lama bermain di Serie A, Hernan Crespo, di Radio Bruno Toscana.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.702 |
Komentar