Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia, Alfred Riedl, seakan alergi dengan tiga bek naturalisasi yang dimiliki Indonesia. Dari empat kali gelombang pemanggilan pemain, tak satu pun pemain “asing” itu dipanggil.
Penulis: Gonang Susatyo/Kukuh Wahyudi
Bio Paulin, Victor Igbonefo, dan Diego Michiels tidak dilirik oleh pelatih asal Austria tersebut. Riedl justru memanggil 100 persen pilar lokal.
Saat beruji coba dengan Malaysia, ada delapan pemain bertahan yang merapat ke timnas.
Mereka adalah Fachrudin Wahyudi Aryanto (Sriwijaya), Beny Wahyudi (Arema), Muhammad Lestaluhu (PS TNI), Hansamu Yama (Barito Putera), dan Rudolof Yanto Basna (Persib).
Lalu ada Abdul Rahman (Persiba), Indra Kahfi (Bhayangkara FC), dan Dedi Gusmawan (Mitra Kukar).
Dalam pelatnas lanjutan pada 22-27 September, Dominggus Fakdawer (Persipura) masuk menggantikan Dedi Gusmawan.
Baca Juga:
- Tampil Mendominasi, Bayern Kalah dari Atletico
- Tanpa Messi, Barcelona Menang di Markas Borussia Moenchengladbach
- Ditahan Celtic 3-3, Rekor Sempurna Man City Terhenti di Angka 10
Bila komposisi pemain ini terus berlanjut hingga Piala AFF 2016 berlangsung, Riedl sama saja merombak besar-besaran lini pertahanannya kala mengarsiteki timnas di Piala AFF 2014.
Hanya satu nama yang tersisa, yaitu Fachrudin, yang juga masuk skuat Garuda pada 2012. Selain Fahcrudin, hanya ada Benny yang pernah mencicipi kerasnya persaingan di pentas sepak bola ASEAN dua tahunan itu pada 2010. Selebihnya, muka baru di level senior.
Bahkan Indra dan Abdul baru tahun ini merasakan seragam timnas di level apa pun. Sementara itu, Abduh, Yanto Basna, dan Yama, dalam persiapan menuju Piala AFF inilah mereka berkesempatan promosi ke level senior.
Sebelumnya, mereka berlaga di SEA Games bersama Indonesia U-23 dan Piala AFF U-19.
“Mereka masih muda, tapi saya melihat para pemain belakang itu memiliki potensi. Lebih dari itu, mereka sudah berpengalaman. Artinya, saya mendapatkan pemain muda yang sarat pengalaman,” kata Riedl.
Mencari
Meski tak banyak melakukan perubahan pemain dalam pemanggilan ketiga dan keempat, Riedl mengisyaratkan belum puas dengan performa lini belakangnya. Lebih detailnya, ia masih mencari bek tengah yang lebih kokoh.
“Saya masih mencari pemain di posisi tersebut,” tuturnya.
Di posisi itu, timnas telah memiliki Fachrudin, Yanto, Dedi, Dominggus, dan Yama yang masuk di dua pelatnas terakhir.
Namun, bila ternyata tim pelatih belum puas, sebenarnya Indonesia masih memiliki bek-bek tangguh yang memang layak diperhatikan.
Dimulai dari usia emas seperti Achmad Jufriyanto (Sriwijaya), Syahrizal (Mitra Kukar), dan Ardan Aras (PSM), hingga pemain senior semacam Hamka Hamzah (Arema) dan Ricardo Salampessy (Persipura).
Regenerasi
Bila mengacu pada usia, hadirnya Abduh, Yanto, dan Yama yang baru memasuki kepala dua, patut disyukuri. Berdasarkan fakta itu, regenerasi bek berjalan mulus.
Saat pemain senior belum pensiun, kini sudah bermunculan deretan bek muda yang tidak kalah tangguh. Mereka pun selalu mendapat tempat di klubnya.
Yanto selalu menjadi pilihan utama di Persib. Begitu pula Yama di Barito Putera dan Abduh di PS TNI.
“Hal ini yang menjadikan mereka memiliki pengalaman meski rata-rata masih muda,” katanya Riedl.
[video]http://video.kompas.com/e/5144812351001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar