Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Piala Dunia Futsal, Strategi Power Play jadi Bumerang Iran

By Verdi Hendrawan - Kamis, 29 September 2016 | 05:00 WIB
Selebrasi para pemain Russia merayakan keberhasilan mereka lolos ke final Piala DUnia Futsal 2016 Kolombia usai mengalahkan Iran pada babak semifinal di Coliseo Ivan de Beodut, Medellin, Kolombia, pada Selasa (27/9/2016).
STR/AFP
Selebrasi para pemain Russia merayakan keberhasilan mereka lolos ke final Piala DUnia Futsal 2016 Kolombia usai mengalahkan Iran pada babak semifinal di Coliseo Ivan de Beodut, Medellin, Kolombia, pada Selasa (27/9/2016).

Satu-satunya wakil Asia di semifinal Piala Dunia Futsal 2016, Iran, harus mengakui keunggulan Rusia dengan skor 3-4 di Coliseo Ivan de Boedut. Kekalahan ini juga disebabkan oleh startegi power play yang diterapkan pada akhir babak kedua.

Jual-beli gol terjadi pada pertandingan ini. Dmitri Lyskov membuka keunggulan Rusia pada menit ke-14 sebelum dibalas Iran melalui Ahmad Esmaeilpour (17'). Keduduan imbang 1-1 menjadi penutup babak pertama.

Pada babak kedua, Rusia kembali mampu mengunguli Iran pada menit ke-23 melalui Sergei Abramov. Namun, lagi-lagi Iran mampu membalas yang kali ini dilakukan oleh Ali Hassan Zadeh melalui sepakan tendangan bebas pada menit ke-30.

Tak lama kemudian, Rusia kembali berhasil unggul melalui Vladislav Shayakhmetov pada menit ke-30. Iran yang tak mampu kembali membalas gol dengan cepat, menerapkan strategi power play atau tanpa kiper.

Baca Juga:

Strategi ini memang mampu membuat Rusia terkurung di daerah pertahanannya sendiri. Namun, tidak mantapnya penguasaan bola, membuat gawang Iran dua kali terancam.

Rusia sempat berhasil mencolong bola dari penguasaan Iran dan melepaskan tendangan ke gawang kosong pada menit ke-37. Beruntung bagi Iran, Mohammadreza Sangsefidi berhasil menggagalkannya.

Saat pertandingan tersisa 43 detik lagi, Rusia kembali berhasil merebut bola dari penguasaan Iran akibat kesalahan Hassan Zadeh dalam melakukan tendangan.

Bola membentur bawan Ivan Chishkala dan dengan mudah pemain berusia 21 tahun itu melepaskan bola ke gawang lawan yang sudah kosong untuk membuat Rusia unggul 4-2.

Iran terus melakukan serangan ke pertahanan Rusia. Mereka baru berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 3-4 melalui Mahdi Javid saat pertandingan tersisa 11 detik lagi.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : juara


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X