Pemain tunggal putri DKI Jakarta, Fitriani, membuyarkan harapan terjadinya final sesama wakil tuan rumah, Jawa Barat, pada nomor tunggal putri bulu tangkis Pekan Olahraga Nasional 2016. Fitriani mengalahkan perwakilan Jabar, Gregoria Mariska, 14-21, 21-18, 21-13.
Fitriani akan berhadapan dengan rekan sedaerah Gregoria, Hanna Ramadini, pada babak final di GOR Bima, Cirebon, Rabu (28/9/2016).
Langkah Fitriani sempat tersendat pada gim awal. Dia tidak berkutik menghadapi serangan Gregoria.
"Kecepatan saya pada gim pertama tidak bagus. Saya terlalu lambat karena bingung bagaimana mengembalikan bola. Apalagi bola belakang Gregoria kan bervariasi ya," kata Fitriani ketika ditemui usai laga.
Fitriani baru bangkit pada gim kedua. Dia mengatasi ketertinggalan dengan mencoba bermain lebih berani sambil berusaha mengatasi rasa tegang yang melanda.
Caranya, dia kerap berteriak untuk melepaskan perasaan di lapangan.
Baca Juga:
- Zidane: Tak Hanya Ronaldo yang Marah
- Berkat Satu Orang, Lini Belakang Arsenal Tak Lagi Dapat Diintimidasi
- Cristiano Ronaldo: Mengapa Saya yang Diganti?
"Tadi saya disarankan untuk menyerang saja sambil mengatur gerakan di depan. Memang pada gim kedua masih ada perasaan tegang, makanya saat mendapat poin ya saya berteriak saja," kata Fitriani.
Laga final nanti akan menjadi ulangan pertemuan Fitriani dan Hanna. Keduanya sempat bertemu pada nomor beregu putri.
Ketika itu, Fitriani menang. Namun, dia tidak mau berpatokan pada hasil tersebut.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | juara |
Komentar