Direktur Utama PT Gelora Trisula Semesta (GTS), selaku operator Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016, Djoko Driyono, menjamin kasus tidak dilepasnya pemain untuk tim nasional oleh klub tidak terulang kembali.
Djoko Driyono mengatakan klub yang tetap bersikukuh untuk tidak melepas pemainnya akan berurusan dengan Komisi Disipilin (Komdis) PSSI.
"PT GTS dalam posisi menindaklanjuti komitmen. Kami tidak berwenang menyangkut sanksi. Hal itu adalah ranah Komdis PSSI," ucap Joko Driyono kepada wartawan di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Selasa (27/9/2016).
"Pemain boleh menolak panggilan, tetapi klub dilarang untuk tidak melepas pemainnya. Ketentuan dua pemain dari satu klub telah disepakati bersama," katanya.
Lebih lanjut Joko menuturkan bahwa klub boleh tidak melepas pemainnya jika timnas bertanding di luar jadwal yang telah ditetapkan AFF, AFC, dan FIFA.
Selain itu, PT GTS sudah mengantisipasi jadwal TSC dan pemusatan latihan timnas tidak bertubrukan sebelum medio Oktober 2016.
Namun, selepas pertengahan Oktober 2016, jadwal TSC dan persiapan timnas untuk Piala AFF 2016 dipastikan mengalami benturan.
"Saat registrasi pemain atau h-30 sebelum Piala AFF, para pemain yang dipanggil untuk timnas sudah tidak valid di TSC," tutur Joko.
Sebelumnya, Pusamania Borneo FC (PBFC) menolak melepas kiper Dian Agus Prasetyo ke training camp timnas di Solo pada 22-27 September 2016.
Manajemen tim berjulukan Pesut Etam tersebut berasalan timnya sedang mengalami krisis penjaga gawang.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | juara |
Komentar