Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Media Inggris Bongkar Skandal Sam Allardyce

By Septian Tambunan - Selasa, 27 September 2016 | 10:48 WIB
Manajer tim nasional Inggris, Sam Allardyce, bersiap melakoni pertandingan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2016 kontra Slovakia di City Arena, Trnava, Slovakia, 3 September 2016.
CHRISTOPHER LEE/GETTY IMAGES
Manajer tim nasional Inggris, Sam Allardyce, bersiap melakoni pertandingan Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2016 kontra Slovakia di City Arena, Trnava, Slovakia, 3 September 2016.

Media Inggris, The Telegraph, membongkar skandal manajer tim nasional Inggris, Sam Allardyce. Mereka menayangkan berita dan video hasil investigasi terhadap pelatih berjulukan Big Sam itu.

Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) menyelidiki tuduhan terhadap Allardyce yang dianggap memanfaatkan posisi dia untuk melakukan negosiasi sebesar 400 ribu poundsterling demi membeberkan cara mengakali aturan FA terkait kepemilikan pemain.

The Telegraph mengklaim memiliki rekaman pertemuan dengan Allardyce pada Agustus. Mereka mengirim salah seorang jurnalis untuk menyamar sebagai pengusaha dari Timur Tengah.

Allardyce mengaku mengetahui celah untuk mengelabui aturan FA yang melarang pihak ketiga untuk menguasai pemain. Padahal, kepemilikan pihak ketiga terhadap pemain sudah dilarang oleh FA pada 2008.

Juru taktik berusia 61 tahun ini belum menanggapi tuduhan yang dilayangkan kepadanya. Sementara itu, FA telah meminta rekaman dari percakapan Allardyce.

Selama melakukan percakapan dengan "pengusaha", Allardyce juga mengatakan tidak masalah untuk melanggar aturan. Bahkan, dia tahu sosok agen yang melakukan hal tersebut sepanjang waktu.

“Anda masih bisa mengakalinya. Maksud saya jelas sekali ada uang besar di sini,” tutur Allardyce dalam rekaman tersebut.

Kepemilikan pihak ketiga akan membuat perusahaan yang berinvestasi mempunyai saham terhadap hak-hak ekonomi pemain dan dianggap sebagai bentuk "perbudakan" oleh Michel Platini, mantanPresiden UEFA.

Baca Juga:

Badan sepak bola dunia, FIFA, akhirnya melarang praktik tersebut pada Mei 2015.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : BBC


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X