Piala AFF U-19 2016 di Hanoi, Vietnam mempertegas dominasi Australia U-19 di percaturan sepak bola Asia Tenggara. Berikut lima pemain yang megilap pada turnamen tersebut.
Memang, nama-nama mereka kini masih asing di telinga penggila si kulit bulat.
Tetapi, bukan tidak mungkin "dedek-dedek" berusia di bawah 19 tahun ini dipercaya masuk skuat tim nasional senior negaranya masing-masing.
Tentu, syaratnya mereka harus dapat tampil stabil. Jika tidak? Ya...minimal jasa mereka akan lebih menjual sekaligus mempunyai nilai tawar yang lebih tinggi pada jendela transfer di liga negaranya.
Berikut lima pemain yang sukses mencuri perhatian pada pergelaran Piala AFF U-19 2016:
1. George Blackwood (19 Tahun, striker Australia U-19)
Piala AFF U-19 2016 bukan pengalaman pertama buat George Blackwood. Pada edisi 2014, pemain asal Sydney FC itu masuk dalam skuat Australia U-19.
Tidak tanggung-tanggung, pada kiprah keduanya ini, Blackwood sukses mengantar Australia U-19 menjadi tim tersukses di Piala AFF U-19 (bersama Thailand U-19) dengan raihan empat gelar juara.
Pada turnamen ini, Blackwood pun memancangkan namanya sebagai pencetak gol terbanyak dengan enam gol.
Dalam tujuh laga selama turnamen, penggemar olahraga kriket tersebut hanya absen dua kali mencetak gol.
Berkat penampilan apik di level klub, Blackwood juga sudah menorehkan debutnya bersama Australia U-23 yang berlaga di Piala AFC U-23 2016.
2. Supachai Jaided (17 tahun, striker Thailand U-19)
Kendati masih berusia 17 tahun, Piala AFF U-19 2016 adalah turnamen kedua buat Supachai Jaided.
Sebelumnya, pemain asal klub Thai League, Super Power Samut Prakan FC, itu sukses membawa Thailand U-19 menjuarai Piala AFF U-19 2015 dan berhasil mencetak tiga gol.
Pada jilid 2016, lima gol yang dicetak Supachai rupanya belum mampu mengulang prestasi Thailand tahun lalu. Termasuk trigolnya saat Thailand U-19 memangkas Australia U-19 5-1 pada fase grup.
Raihan golnya tersebut hanya berselisih satu dengan top scorer turnamen, George Blacwood, yang mengoleksi enam gol.
Menilik rekam jejaknya, Supachai boleh dibilang merupakan satu pemain asal Asia Tenggara yang memiliki prospek panas di masa mendatang.
3. Saddil Ramdani (17 tahun, striker Indonesia U-19)
Nama Saddil Ramdani nyaris tidak terdengar di Piala AFF U-19 2016.
Maklum, pemain asal Aji Santoso Football Academy (ASIFA) alias striker non-klub itu baru mencetak gol pada laga keempat Grup B kala Indonesia U-19 mengalahkan Laos U-19 3-1.
Kepercayaan pelatih Eduard Tjong pun akhirnya dibayar tuntas. Satu gol yang dicetak Saddil tersebut cukup untuk mengamankan tripoin perdana Indonesia U-19 di ajang ini.
Puncaknya, saat Saddil mencetak hat-trick untuk mengunci kemenangan kedua tim Garuda Muda.
Gol ketiganya pada menit akhir laga berhasil membawa Indonesia U-19 menang dramatis 4-3 atas Kamboja U-19 pada laga penutup fase grup.
"Laga yang luar biasa. Kami sempat tertinggal, terus unggul dua gol, lalu disamakan, dan akhirnya menang," ucap Saddil selepas laga.
"Terima kasih buat kepercayaan tim pelatih timnas U-19, dan klub ASIFA, serta coach Aji Santoso," katanya.
Total, Saddil mencetak empat gol pada turnamen ini alias pada debutnya berseragam timnas di laga kompetitif.
Atas torehan tersebut, Saddil menjadi pencetak gol terbanyak buat Indonesia U-19 pada Piala AFF U-19 2016.
4. Mario Shabow (18 tahun, gelandang Australia U-19)
Mario Shabow lahir di Baghdad, Irak, 5 Mei 1998. Peperangan membuat Shabow kecil dan keluarganya terpaksa bermigrasi ke Australia pada 2004. Kala itu, Shabow baru genap berusia enam tahun.
Karier sepak bola Shabow rupanya berkembang di Australia. Hingga akhirnya pelatih klub A-League, Western Sidney Wanderers, Tony Popovic, menyodori kontrak profesional kepadanya pada 11 Mei 2016.
Pada Piala AFF U-19 2016, Shabow lebih menjadi sebagai pelayan bagi George Blackwood sang top scorer turnamen. Dia terlihat bermain lebih bebas di wilayah pertahan lawan.
Selain gelontoran assist dan umpan kunci, Shabow tercatat mencetak tiga gol dalam turnamen ini.
Satu gol saat Shabow membantu timnya mengalahkan Indonesia U-19 3-1 di fase grup dan torehan dua golnya kala mengempaskan tuan rumah Vietnam 5-2 di semifinal.
5. Pandi Lestaluhu (19 tahun, penyerang Indonesia U-19)
Pandi Lestaluhu merupakan satu dari sedikit pemain berpengalaman di skuat Indonesia U-19.
Pandi masuk skuat senior Persija Jakarta pada Piala Jenderal Sudirman 2015. Kini, pemain asal Tulehu itu menjadi bagian utama PS TNI di Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016.
Pada debutnya berseragam tim nasional (timnas) di Piala AFF U-19 2016, Pandi bermain ngotot, licin, dan sangat percaya diri.
Kontrol dan olah bola Pandi pun di atas rata-rata pemain seusianya. Maka, tak heran jika setiap pemain murah senyum ini mendapat bola, dua sampai tiga pemain lawan langsung mengawalnya.
"Para pemain ini sangat potensial, Anda bisa lihat. Saya juga angkat tangan melihat semangat yang mereka tampilkan sejak awal turnamen," ucap pelatih timnas U-19, Eduard Tjong sekembalinya dari Hanoi, Rabu (21/9/2016).
Terbukti, lesatannya ke gawang Myanmar U-19 di laga perdana Grup B menjadi gol pembuka Indonesia U-19 pada Piala AFF U-19 2016.
Pandi kembali membuka skor Indonesia U-19 kala mengandaskan Laos U-19 3-1 pada laga keempat fase grup. Alhasil, Garuda Muda akhirnya meraih kemenangan perdananya pada turnamen ini.
Nah, jika Sobat JUARA masih menyimpan nama-nama pemain dari Piala AFF U-19 2016 yang menurut kalian berprospek cerah, silakan sampaikan di kolom komentar.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | juara |
Komentar