Deportivo La Coruna merupakan mangsa favorit Atletico Madrid di La Liga. Situasi ini sudah berlangsung selama lebih dari sedekade, terutama setiap kali Los Rojiblancos alias Si Merah-Putih berstatus tuan rumah.
Penulis: Indra Citra Sena
Hasil akhir dalam 10 duel terkini di Vicente Calderon selalu berpihak kepada Atletico. Hampir seluruhnya bahkan berujung clean sheet atau tak kebobolan, kecuali dua pertandingan pada edisi 2008-2009 dan 2005-2006.
Kesenjangan kian tampak menilik betapa agresif sektor ofensif Atletico dalam 10 partai tersebut. Total, seteru sekota Real Madrid itu membukukan 27 gol ke gawang Deportivo, yang berarti mereka rata-rata 2-3 gol per laga.
Superioritas Atletico atas Super-Depor di La Liga kemungkinan bakal berlanjut saat kedua tim berjumpa pada pertandingan pekan ke-6 La Liga 2016/17, Minggu (25/9). Kondisi terkini secara gamblang menjelaskan bahwa kubu tuan rumah jauh lebih siap ketimbang tim tamu.
Atletico baru saja memetik hasil memuaskan sekaligus memutus tren buruk di markas Barcelona Rabu (21/9/2016), sedangkan Deportivo mendapat malu akibat keok dari Leganes di hadapan puluhan ribu suporter yang memadati Stadion Riazor, Kamis (22/9/2016).
“Tim ini semakin berkembang di berbagai lini. Pemain baru mulai nyetel dan beradaptasi dengan permainan kami, terlebih selepas mengimbangi Barcelona di Camp Nou,” kata Fernando Torres seperti dilansir As.
Kesempatan
Torres barangkali menilai timnya mengalami perkembangan, tapi sesungguhnya Atletico belum mencapai titik puncak permainan. Dua kemenangan plus tiga kali imbang dalam lima pertandingan perdana La Liga tentu bukan cara yang sempurna untuk memulai kompetisi.
Kekuatan sejati Atletico berada di sektor pertahanan dan hal ini sudah tak perlu diragukan lagi. Pasukan Diego Simeone tinggal memoles barisan depan agar dapat lebih efektif dan efisien dalam urusan membobol gawang lawan.
Laga melawan Deportivo bisa menjadi kesempatan bagi Torres cs. membenahi sentuhan akhir dan membiasakan diri menempuh alternatif berbeda saat melancarkan serangan. Tujuannya agar tak melulu mengandalkan serangan udara serta situasi bola mati.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar