Buah positifnya lahir kala masa tugas Moeldoko di Lemhanas berakhir. Selain menepati janji dengan menaikkan remunerasi dari 36 ke 51%, kepergiannya pun menyisakan kisah sendu.
"Pada akhirnya, mereka bisa memetik hasil positifnya. Jadi begitu saya berpamitan di sana, mereka justru sedih dan menangis. Bahkan sampai sekarang, di Lemahanas muncul istilah Mahzab Moeldoko," kenang Moeldoko sambil tertawa.
Di kancah sepak bola dalam negeri, Moeldoko memang belum pernah mengurus federasi atau klub profesional. Namun, bukan berarti ia tak pernah terjun langsung ke akar rumput.
"Ketika menjabat sebagai Kodam Siliwangi, saya pugar itu Stadion Siliwangi agar bisa menampung jumlah penonton lebih banyak. Itu merupakan salah satu cara saya dalam mengurai kekerasan di dalam stadion. Jadi penonton bisa lebih tenang dan tak mudah stres saat ke stadion," ujar penggemar Arsenal dan Arsene Wenger tersebut.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.701 |
Komentar