Duel Premier League antara Manchester United dan Leicester City di Old Trafford, Sabtu (24/9/2016), menguak kembali kisah rivalitas kedua manajer pada masing-masing kubu: Jose Mourinho (53) dan Claudio Ranieri (64).
Memori Mourinho dan Ranieri dibumbui konflik dan kebencian. Namun, kedua manajer top itu telah mengubur kapak perang.
Ranieri menilai keduanya sudah berdamai dan melupakan konflik masa lalu. Ia bahkan tak sungkan melayangkan pujian bagi Mourinho.
"Permusuhan itu adalah kejadian prasejarah. Hubungan kami kini fantastis, sangat baik dan tak ada masalah. Mourinho manajer yang luar biasa dan cerdas," kata Ranieri kepada Sky Sports.
Baca Juga:
- Tanpa Lionel Messi, Peluang Barcelona Menang Hanya Turun 4 Persen
- Carlos Bacca Cuma Butuh 2 Tembakan untuk Cetak 1 Gol
- Liverpool, Klub Terkaya di Eropa dari Hasil Penjualan Pemain
Bukti sejuknya hubungan Ranieri-Mourinho tampak ketika mereka berpelukan dalam laga amal Soccer Aid 2016 di Manchester, 5 Juni lalu.
Keduanya juga memperlihatkan kemesraan dalam duel FA Community Shield di Wembley (7/8/2016).
Melihat rivalitas sedekade silam, barangkali mustahil menyaksikan hal serupa terjadi di lapangan.
Mereka beberapa kali bersinggungan, terutama ketika Mou menukangi Inter Milan (2008-2010) dan Ranieri di kursi pelatih Juventus serta AS Roma.
Namun, sebelum terlibat persaingan di Italia, keduanya terhubung oleh garis merah tebal berupa kiprah di Chelsea.
Bagi Ranieri, Mourinho sempat diibaratkan 'pencuri' posisi pelatih yang ia duduki di Chelsea. Peramu taktik senior asal Italia itu menukangi The Blues pada 2000-2004.
"See you at Wembley for the Community Shield"
Jose meets Claudio. But first, #SoccerAid. https://t.co/j9zr6lPTJP pic.twitter.com/ltb6CqvO1O
— Soccer Aid ⚽️ (@socceraid) June 3, 2016
Ranieri adalah arsitek pertama Chelsea era dinasti Roman Abramovich yang dimulai pada 2003.
Setelah membangun fondasi tim juara bermaterikan pemain-pemain top berharga mahal, Ranieri didepak Chelsea.
Pekerjaannya diteruskan oleh Mourinho pada 2004. Di tangan Mou, Chelsea pun menuai kejayaan era baru dengan raihan 6 trofi bersamanya (2004-2007).
Rentetan gelar itulah yang tak bisa dipersembahkan Ranieri buat The Blues.
Mereka juga sama-sama pernah bekerja untuk Inter Milan, tetapi dalam periode berlainan. Mourinho menjalaninya pada 2008-2010, sedangkan Ranieri di musim 2011-2012.
[video]http://video.kompas.com/e/5137650652001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar