Kontradiksi tampak dalam penampilan Fiorentina pada pekan-pekan awal Serie A 2016-2017. Predikat sebagai salah satu tim terproduktif pada 2015-2016 lenyap seiring dengan pergantian musim lantaran La Viola alias Si Ungu cuma bisa mengemas tiga gol hingga pekan ketiga kontra AS Roma.
Penulis: Indra Citra Sena
Padahal, ketajaman Fiorentina terbilang menakutkan pada musim lalu. Klub asal kawasan Toscana ini mampu mengoleksi 60 gol dan menempati urutan keempat soal ketajaman di bawah Roma (83), Napoli (80), serta Juventus (75).
Lini ofensif Fiorentina bahkan sudah tancap gas sejak awal musim. Kontribusi gol Nikola Kalinic plus sokongan penuh dari Josip Ilicic dan Federico Bernardeschi sempat melambungkan tim ke puncak klasemen sementara selama beberapa pekan.
Situasi berubah 180 derajat pada musim ini. Fiorentina barangkali selalu bisa membobol gawang lawan dalam setiap pertandingan, tapi jumlah gol sekaligus peluang yang mereka ciptakan mengalami penurunan signifikan.
Fiorentina bertengger di peringkat ketiga terbawah dalam urusan rataan tembakan per laga. Rasio 8,3 milik Kalinic dkk setara dengan Crotone, yang notabene adalah tim promosi, serta hanya lebih baik dari Palermo (7,8).
Sekadar mengingatkan, rataan tembakan Fiorentina musim lalu mencapai 15,1 per laga. Angka ini menjadi yang terbaik keempat setelah Napoli (17,3), Juventus (15,8), dan Roma (15,3).
Pertahanan
Penurunan sektor ofensif Fiorentina rupanya berkebalikan dengan sektor defensif. Barisan pertahanan tim yang berisikan trio Nenad Tomovic, Gonzalo Rodriguez, dan Davide Astori kini lebih disiplin ketika menghadapi gempuran rival di atas lapangan.
Mereka begitu tenang dalam mematahkan aliran serangan lawan melalui tekel-tekel bersih dan intersep tanpa harus melakukan pelanggaran keras yang memaksa wasit mencabut kartu kuning maupun kartu merah.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA No2.700 |
Komentar