Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Fiorentina Kesulitan Menjaga Keseimbangan

By Sabtu, 24 September 2016 | 13:56 WIB
Pemain Fiorentina tengah merayakan gol timnya dalam laga Serie A melawan Udinese Calcio di Stadio Friuli, Udine, Italia, 21 September 2016.
DINO PANATO/GETTY IMAGES
Pemain Fiorentina tengah merayakan gol timnya dalam laga Serie A melawan Udinese Calcio di Stadio Friuli, Udine, Italia, 21 September 2016.

Kontradiksi tampak dalam penampilan Fiorentina pada pekan-pekan awal Serie A 2016-2017. Predikat sebagai salah satu tim terproduktif pada 2015-2016 lenyap seiring dengan pergantian musim lantaran La Viola alias Si Ungu cuma bisa mengemas tiga gol hingga pekan ketiga kontra AS Roma.

Penulis: Indra Citra Sena

Padahal, ketajaman Fiorentina terbilang menakutkan pada musim lalu. Klub asal kawasan Toscana ini mampu mengoleksi 60 gol dan menempati urutan keempat soal ketajaman di bawah Roma (83), Napoli (80), serta Juventus (75).

Lini ofensif Fiorentina bahkan sudah tancap gas sejak awal musim. Kontribusi gol Nikola Kalinic plus sokongan penuh dari Josip Ilicic dan Federico Bernardeschi sempat melambungkan tim ke puncak klasemen sementara selama beberapa pekan.

Situasi berubah 180 derajat pada musim ini. Fiorentina barangkali selalu bisa membobol gawang lawan dalam setiap pertandingan, tapi jumlah gol sekaligus peluang yang mereka ciptakan mengalami penurunan signifikan.

Fiorentina bertengger di peringkat ketiga terbawah dalam urusan rataan tembakan per laga. Rasio 8,3 milik Kalinic dkk setara dengan Crotone, yang notabene adalah tim promosi, serta hanya lebih baik dari Palermo (7,8).

Sekadar mengingatkan, rataan tembakan Fiorentina musim lalu mencapai 15,1 per laga. Angka ini menjadi yang terbaik keempat setelah Napoli (17,3), Juventus (15,8), dan Roma (15,3).

Pertahanan

Penurunan sektor ofensif Fiorentina rupanya berkebalikan dengan sektor defensif. Barisan pertahanan tim yang berisikan trio Nenad Tomovic, Gonzalo Rodriguez, dan Davide Astori kini lebih disiplin ketika menghadapi gempuran rival di atas lapangan.

Mereka begitu tenang dalam mematahkan aliran serangan lawan melalui tekel-tekel bersih dan intersep tanpa harus melakukan pelanggaran keras yang memaksa wasit mencabut kartu kuning maupun kartu merah.

Terbukti, Fiorentina cuma pernah menerima empat kartu kuning selama tiga pertandingan. Catatan ini merupakan yang paling sedikit di antara kontestan Serie A lain pada 2016-2017.

Namun, Fiorentina tentu tak ingin selamanya mengandalkan lini belakang untuk bisa bersaing sepanjang musim. Pelatih Paulo Sousa secara terang-terangan sudah meminta para pemainnya membenahi ketajaman tim usai mengalahkan Roma, Minggu (18/9/2016).

“Kami mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan, tapi masih banyak hal yang perlu ditingkatkan. Belum ada kata puas untuk saat ini karena masih banyak laga menanti,” kata Sousa seperti dilansir La Repubblica.


(ANDREAS JOEVI/JUARA.net)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : Tabloid BOLA No2.700


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X