Musim 2016-2017 baru bergulir dan Chelsea FC masih beradaptasi dengan kehidupan baru bersama Antonio Conte, namun kiper Thibaut Courtois malah berbuat ulah. Dalam wawancara eksklusif dengan media Spanyol, Marca, kiper asal Belgia itu menyatakan kesediaan meninggalkan Stamford Bridge.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Dalam artikel yang dirilis pada Selasa (20/9), Courtois berkata ingin kembali merumput di Spanyol, negeri yang ia singgahi selama tiga tahun (2011-2014) sebagai pemain pinjaman di Atletico Madrid.
"Sejak menit pertama, saya jatuh cinta pada Spanyol, gaya hidup, dan makanannya. Saya merasa separuh Spanyol. Saat meninggalkan negeri itu, saya tahu jelas akan kembali," kata Courtois.
"Saya punya kontrak di Chelsea hingga 2018. Ketika memasuki tahun terakhir, saya akan mempertimbangkan untuk memperbarui kontrak atau pergi," ujar kiper berusia 24 tahun itu.
Mulutmu, harimaumu. Pernyataan Courtois itu disambut negatif oleh banyak suporter Chelsea di media sosial seperti Twitter.
Tidak sedikit fan yang kembali menyesalkan keputusan manajemen klub melepas Petr Cech ke Arsenal pada musim panas 2015 demi Courtois, yang tampil bagus sepanjang 2014-15.
Setelah semakin membuat kesal suporter Chelsea, Courtois sepertinya sudah membidik klub baru: antara Atletico Madrid atau Real Madrid.
Courtois mengungkapkan dirinya merasa diterima oleh fan Atleti bahwa klub itu layaknya sebuah keluarga sebab ia merasa masih dicintai oleh Los Rojiblancos.
Bagaimana dengan El Real? Menurut Courtois, musim lalu ia mendapatkan surat via faks dari Madrid bertuliskan agar dirinya cepat sembuh dari cedera lutut.
Performa Turun
Bisa dibilang, Courtois nekat melontarkan pernyataan kontroversial yang berpotensi menghambat kariernya di Chelsea.
Dengan performa yang sedang menurun tajam, apa yang sang penjaga gawang lakukan tak ubahnya seperti menggali kubur untuk diri sendiri.
Selepas berperan penting dalam keberhasilan Chelsea menjuarai Premier League 2014-2015, Courtois kehilangan magisnya. Di EPL musim ini, dia sudah kebobolan enam kali dari lima laga.
Courtois juga baru saja disorot menyusul penampilan buruk pada laga seri 2-2 versus Swansea (11/9) dan kekalahan 1-2 dari Liverpool (16/9).
Bukti lain penurunan performanya, persentase penyelamatan Courtois di EPL 2016-2017 adalah 50 persen. Hanya kiper Middlesbrough, Victor Valdes, yang catatannya lebih buruk dari Courtois (45,5%).
Di ajang EPL, Courtois telah tampil 60 kali hingga gim kontra Liverpool FC di pekan sebelumnya. Selama periode tersebut, ia hanya mampu membuat 18 clean sheet.
Catatan khusus, total 12 dari 18 clean sheet yang ia raih terjadi pada 2014-15.
Sungguh pencapaian yang bertolak belakang dengan karier Courtois di La Liga. Dalam 74 partai di Liga Spanyol, sebanyak 40 kali ia menjaga gawangnya steril.
Setelah berhasil membuat dirinya tidak populer bagi pendukung Chelsea, menarik untuk melihat bagaimana nasib Courtois di sisa kontraknya.
Akankah Conte, yang dikenal tegas, masih percaya pada Courtois atau memberikan status kiper utama London Biru kepada Asmir Begovic?
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No2.700 |
Komentar