Krisis Villarreal secara perlahan mulai berlalu. Klub berjulukan El Submarino Amarillo alias Si Kapal Selam Kuning ini mengemas tiga kemenangan beruntun perdana di bawah komando Fran Escriba, yang terhitung baru sebulan menukangi tim per 11 Agustus 2016.
Penulis: Indra Citra Sena
Raihan poin penuh atas Malaga (2-0) dan Real Sociedad (2-1) di La Liga plus FC Zurich di Liga Europa (2-1) adalah sinyal kebangkitan.
Permainan Villarreal membaik dan memperlihatkan derajat mereka sebagai tim papan atas Spanyol.
Terdapat satu sosok yang menonjol dalam peningkatan performa Villarreal.
Dialah Nicola Sansone, rekrutan anyar yang diboyong dari Sassuolo seharga 13 juta euro (sekitar 193,3 miliar rupiah) pada bursa transfer musim panas lalu.
Sansone berturut-turut menyarangkan gol ke gawang Malaga dan Sociedad.
Torehan terbaru pemain sayap berusia 24 tahun itu bahkan terbilang fenomenal karena ia melepas tembakan akurat dari jarak 53 meter!
Kegemilangan Sansone tak pelak telah memikat hati pendukung Villarreal. Namanya mulai dielu-elukan sekaligus menjadi bahan perbincangan di jejaring sosial.
Tinggal menunggu waktu saja sampai suporter membentangkan spanduk bergambar sosoknya.
Lagipula, publik El Madrigal belum sepenuhnya melihat potensi terbaik Sansone.
Dia masih punya satu keahlian yang berguna di atas lapangan, yakni mengeksekusi tendangan bebas seperti saat masih membela Sassuolo.
Tendangan bebas Sansone pernah mengecoh salah satu penjaga gawang terbaik dunia, Gianluigi Buffon, dan berbuah kemenangan bagi Sassuolo ketika meladeni Juventus pada paruh pertama Serie A 2015-2016.
Tak banyak pemain Italia yang sanggup menggapai kesuksesan di Negeri Matador, terutama bagi para penghuni lini ofensif.
Antonio Cassano dan Ciro Immobile merupakan nama beken asal Serie A yang gagal bersinar di La Liga.
Namun, bukan berarti Sansone sama sekali tidak punya role model atau acuan.
Sejarah mencatat pernah ada penyerang Italia yang berprestasi dan produktif dalam urusan membobol gawang lawan, antara lain Christian Vieri dan Giuseppe Rossi.
Kedua pendahulu Sansone itu barangkali tak sampai menjuarai La Liga, tapi baik Vieri maupun Rossi meninggalkan kesan bagus dan membuktikan bahwa negara yang dicap sebagai pengusung sepak bola negatif pun bisa mengekspor penyerang berkualitas.
Sansone berpotensi mengekor jejak Vieri dan Rossi.
Kebetulan, dia menyimpan start serupa dengan seniornya, yakni membukukan tiga gol dalam empat penampilan perdana di La Liga.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar