Tiga pemain yang bertengger di puncak daftar pencetak gol terbanyak Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016, yakni Luis Carlos Junior (Barito), Marcel Silva Sacramento (Semen Padang), dan Pablo Rodrigues Aracil (Madura United), punya masalah serupa.
Penulis: Suci Rahayu/Andrew Sihombing
Trio yang masing-masing mengemas selusin gol itu seperti lupa cara menjebol gawang lawan.
Luis Carlos ialah yang terburuk di antara ketiganya dengan catatan nirgol dalam enam penampilan terakhir bersama klub.
Adapun Rodrigues cuma mencetak sebiji gol dalam lima aksi terkini, sementara Sacramento cuma menorehkan satu gol dalam tiga duel pamungkasnya bersama klub.
Mungkinkah seretnya torehan para bomber tersebut berakibat pada hasil buruk tim? Bisa jadi.
Barito hanya mendapat satu poin dalam enam partai periode mandulnya Luis Carlos.
Tren yang diperlihatkan Sacramento serupa. Kabau Sirah kalah dari PSM, imbang melawan Persija, dan seri kontra Persegres. Itulah tiga laga terakhir di mana Sacramento bermain, namun tidak mencetak gol.
Paling Mematikan
Madura United sedikit berbeda. Dalam lima penampilan terkini Rodrigues, Sape Kerrab tetap bisa meraih dua kemenangan, yakni melawan PS TNI dan Barito.
Tim asuhan Gomes de Olivera juga bermain imbang saat melawat ke markas Perseru. Adapun Rodrigues tidak mencetak gol dalam tiga pertandingan tersebut.
Madura United bisa demikian karena punya solusi yang bisa membuat iri banyak klub. Saat Rodrigues mandek, penggawa lini di belakang sang striker bisa mengemban peran sebagai sumber gol.
Hal inilah yang membuat De Olivera tak terlalu cemas, termasuk dengan dua kekalahan dalam tiga laga di putaran kedua TSC.
Baca Juga:
- Hasil Lengkap Bundesliga, FC Bayern Lanjutkan Rekor Sempurna
- Villarreal Gagalkan Upaya Madrid Pecahkan Rekor Barcelona
- Minim Main, Eks Winger PSG Antar Klubnya Jadi Juara Liga Vietnam
"Kami memang kalah saat melawan dua tim yang kuat (Arema dan Sriwijaya, red.). Tetapi, saya yakin pemain bisa kembali maksimal mengumpulkan poin," katanya.
"Soal Pablo, dia sebenarnya tetap bermain baik dan menciptakan banyak peluang. Dia melakukan banyak pergerakan berbahaya dan membuka ruang bagi pemain lain. Soal golnya, hanya faktor keberuntungan," ucap sang pelatih.
Pernyataan De Olivera sedikit banyak terjustifikasi dari data-data berikut.
Slamet Nurcahyono sudah mengemas lima gol, Dane Milovanovic mencetak empat gol, Erik Weeks dengan catatan sebiji gol, Bayu Gatra menorehkan sepasang gol, Elthon Maran punya koleksi tiga gol, dan Engelberd Sani menggelontorkan lima gol.
Tiga nama terakhir memang kerap dianggap sebagai penyerang pelengkap formasi trisula lini depan. Namun, sejatinya Bayu, Elthon, serta Engelberd beroperasi agak lebih di belakang dibandingkan Rodrigues.
Penggawa Madura United di pos belakang Rodrigues telah mencetak total 20 gol. Dengan angka tersebut, layak menyebut Sape Kerrap sebagai tim dengan lini kedua paling mematikan di TSC.
Keganasan penggawa lini di belakang striker ini yang berkali-kali menguntungkan Madura United.
Contohnya adalah gol Engelberd dan Milovanovic, yang membawa kemenangan atas PS TNI; gol tunggal Slamet membuat Madura United nyaris menang di Serui, sementara torehan Milovanovic dan Bayu yang mempersembahkan tripoin kontra Persipura.
Semen Padang memang memiliki gelandang tajam seperti Irsyad Maulana dan Vendry Mofu, yang sama-sama telah mengoleksi lima gol. Tapi, keduanya belakangan juga terjangkit virus yang sama seperti Sacramento.
Semen Padang mengemas tiga gol dalam lima laga terakhirnya, hanya satu yang berasal dari Vendry dan tak satu pun lewat Irsyad.
[video]http://video.kompas.com/e/5134540751001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar