Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Indonesia U-19, Berhenti atau Lanjut?

By Kamis, 22 September 2016 | 09:09 WIB
Pelatih timnas U-19, Eduard Tjong (berdiri tiga dari kanan) bersama skuat Legend Mitra Devata di Solo, Jawa Tengah.
YAN DAULAKA/JUARA.NET
Pelatih timnas U-19, Eduard Tjong (berdiri tiga dari kanan) bersama skuat Legend Mitra Devata di Solo, Jawa Tengah.

Perjuangan Tim Nasional Indonesia U-19 telah berakhir. Tiga kekalahan dan dua kemenangan menjadi raihan tim besutan Eduard Tjong itu.

Penulis: Kukuh Wahyudi

"Kami akui tim gagal masuk semifinal. Tadi anak-anak bermain oke, bekerja keras, dan memiliki semangat juang tinggi," tutur Edu.

Meski gagal lolos ke babak berikutnya, perjuangan Bagas Adi dkk memang tak bisa dibilang buruk. Determinasi tinggi yang ditunjang dengan kemampuan individu setiap pemain membuat tim instan ini mendapat pujian dari beberapa kalangan.

“Dengan persiapan minim, Indonesia U-19 bisa dikatakan baik,” kata Bima Sakti, eks gelandang timnas.

Baca Juga:

Edu, sapaan Eduard Tjong, memang hanya memiliki waktu sekitar dua bulan untuk mempersiapkan tim. Waktu tersebut pun masih terpotong dua pekan untuk seleksi pemain.

Walhasil, kerja sama tim, khususnya dalam membangun tembok pertahanan, masih terbilang rapuh. Indonesia U-19 kebobolan 13 gol.

Meski begitu, hal itu bisa tertutupi oleh naluri menyerang yang bagus dari beberapa pemain, seperti Pandi Lestaluhu dan Dimas Drajad (2 gol) yang sudah berpengalaman di klub PS TNI.

Selain itu, pemain yang berstatus dari level akademi (ASIFA) tak kalah mentereng, yaitu Sadil Ramdani (4 gol) dan Muhammad Rafl i (2).


Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X