Perjuangan Tim Nasional Indonesia U-19 telah berakhir. Tiga kekalahan dan dua kemenangan menjadi raihan tim besutan Eduard Tjong itu.
Penulis: Kukuh Wahyudi
"Kami akui tim gagal masuk semifinal. Tadi anak-anak bermain oke, bekerja keras, dan memiliki semangat juang tinggi," tutur Edu.
Meski gagal lolos ke babak berikutnya, perjuangan Bagas Adi dkk memang tak bisa dibilang buruk. Determinasi tinggi yang ditunjang dengan kemampuan individu setiap pemain membuat tim instan ini mendapat pujian dari beberapa kalangan.
“Dengan persiapan minim, Indonesia U-19 bisa dikatakan baik,” kata Bima Sakti, eks gelandang timnas.
Baca Juga:
- Klopp Siap Dihadapkan pada Pilihan Sulit
- Momen JUARA: Gol Backheel Hernan Crespo ke Gawang Juventus
- Unggah Pesan di Instagram, Samuel Eto'o Dibekukan oleh Klubnya
Edu, sapaan Eduard Tjong, memang hanya memiliki waktu sekitar dua bulan untuk mempersiapkan tim. Waktu tersebut pun masih terpotong dua pekan untuk seleksi pemain.
Walhasil, kerja sama tim, khususnya dalam membangun tembok pertahanan, masih terbilang rapuh. Indonesia U-19 kebobolan 13 gol.
Meski begitu, hal itu bisa tertutupi oleh naluri menyerang yang bagus dari beberapa pemain, seperti Pandi Lestaluhu dan Dimas Drajad (2 gol) yang sudah berpengalaman di klub PS TNI.
Selain itu, pemain yang berstatus dari level akademi (ASIFA) tak kalah mentereng, yaitu Sadil Ramdani (4 gol) dan Muhammad Rafl i (2).
Selain waktu yang mepet, Edu pun minim pengalaman laga internasional. Hal itu disebut-sebut sebagai salah satu nilai minus dari pengiriman Indonesia U-19 tahun ini.
Tergantung Kongres
Berdasarkan potensi yang dimiliki, apakah tim ini langsung dibubarkan atau diteruskan untuk ajang berikutnya? Untuk AFF U-19 tahun depan atau bahkan SEA Games 2017 misalnya.
“Maunya seperti itu. Pengurus memang ingin membentuk timnas dengan proyeksi jangka panjang. Tapi, untuk saat ini tampaknya belum tentu bisa terealisasi,” ujar Sekjen PSSI, Azwan karim.
Kebijakan PSSI saat ini memang rawan basi bila mengacu ke agenda pada 17 Oktober. Saat itu, PSSI akan menggelar Kongres Pemilihan untuk memilih ulang pejabat teras di Kepengurusan PSSI 2016-2020.
“Yang jelas dalam kongres nanti, Komite Eksekutif akan merekomendasikan tim Indonesia U-19 ini diteruskan untuk proyek jangka panjang. Namun, apakah akan diteruskan oleh pengurus baru, kami tak tahu,” ucap Azwan melanjutkan.
Edu menyayangkan jika tim ini langsung dibubarkan.
"Tim ini punya prospek dan harapan besar karena banyak pemain masih bisa ikut lagi untuk proyeksi Indonesia U-19 tahun depan," ujarnya.
[video]http://video.kompas.com/e/5134540747001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar