Ketika Manchester United dua kali secara berturutan menelan kekalahan, maka harus ada yang disalahkan. Publik seolah sudah menemukan dua terdakwa, yaitu Manajer Jose Mourinho, dan lainnya ialah gelandang mahal Paul Pogba.
Penulis: Dedi Rinaldi
Mourinho terkait dengan sistem permainan yang kini dikembangkannya di Old Trafford. Gaya pragmatisme andalan Mourinho disebut-sebut semakin terlihat.
Hal tersebut sangat bertentangan dengan roh permainan yang selama ini dianut oleh United, yaitu pola agresif.
Setelah kalah dalam derbi Manchester yang prestisius melawan Manchester City, United memang terjerat serial kekalahan. Pada laga Liga Europa, United dikalahkan Feyenoord dan kemudian secara mengejutkan ditekuk Watford dalam kancah Premier League.
Legenda Inggris, Ron Atkinson, yang kini menjadi pandit alias pengamat sepak bola misalnya, mengaku terkejut dengan gaya main United sekarang, terutama kala Setan Merah ditaklukkan The Citizens.
Baca Juga:
- Klopp Siap Dihadapkan pada Pilihan Sulit
- Momen JUARA: Gol Backheel Hernan Crespo ke Gawang Juventus
- Unggah Pesan di Instagram, Samuel Eto'o Dibekukan oleh Klubnya
“United tidak kalah jumlah di lini tengah, tetapi saya seolah tidak melihat tim asuhan Jose dalam derbi tersebut. Anda tidak bisa membayangkan skenario itu ketika Roy Keane dan Paul Scholes masih bermain,” kata Atkinson.
Mourinho seorang pencinta pragmatisme yang akut. Baginya pertandingan tak perlu menang besar.
Cukup sebuah gol yang diperoleh dengan cara apa pun dan kemudian mematikan pertandingan. Hal tersebut pernah dilakukannya dengan sukses di Chelsea dan Internazionale.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar