Presiden Napoli, Aurelio de Laurentiis, meminta agar Serie A hanya diperkuat oleh 10 klub. Mengapa?
Semua berawal dari kemungkinan terciptanya breakaway league, yang kabarnya akan bernama Liga Super Eropa, buatan klub-klub top Eropa.
Lalu, UEFA membuat perubahan Liga Champions untuk musim 2018-2019 hingga 2020-2021. Bukan terjadi pada format pertandingan, melainkan entry peserta. Di format yang baru, 16 dari 32 peserta di fase grup akan berasal dari empat liga berperingkat teratas versi UEFA.
UEFA yakin dengan adanya format yang baru, mereka bisa mengatur agar tidak ada klub yang berusaha meninggalkan Liga Champions.
Namun, perubahan UEFA itu justru dimentahkan oleh De Laurentiis. Dia lebih memilih mempersingkat kompetisi Serie A agar ada waktu untuk Liga Super Eropa.
11 - #Napoli have scored each of the 11 seasonal goals with Arkadiusz #Milik on the pitch (276 minutes played). Fundamental.
— OptaPaolo (@OptaPaolo) September 15, 2016
Saat ini, level paling elite Liga Italia itu terdiri dari 20 tim.
"Saya menentang reformasi Liga Champions yang telah dirancang," kata De Laurentiis seperti dilansir Calcio e Finanza, Senin (19/9/2016).
Baca Juga:
- Miliki DNA Barcelona, Bellerin Diminta Kembali
- Berkat Sang Ibu, Bocah 3 Tahun Diincar Manchester City
- Penendang Penalti Terbaik 20 Klub Premier League
"Lebih baik membuat liga berisi 30 tim dari lima liga top Eropa. Berarti, Serie A harus mengurangi jumlah tim," ucapnya.
Pria kelahiran Roma, Italia, 67 tahun silam ini pun coba membandingkan Liga Italia dengan Formula 1. Dalam kasta teratas jet darat itu tidak ada kendaraan dari kelas yang lebih rendah (Formula 2 atau Formula 3).
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Calcio e Finanza |
Komentar