Kekalahan 1-2 Juventus di kandang Inter Milan, Minggu (18/9/2016), menyisakan polemik seputar keputusan pelatih Massimiliano Allegri mencadangkan Gonzalo Higuain di babak pertama. Apa dasar pemilihannya?
Media besar yang berbasis di Turin, Tuttosport, menyoroti penyusunan tim Allegri saat melawan Inter Milan sebagai blunder.
Selain mempertanyakan ide pencantuman Higuain sebagai cadangan, media membahas penampilan Miralem Pjanic sebagai regista atau pengatur permainan di pusat lapangan, serta masuknya Kwadwo Asamoah sebagai starter.
Baca Juga:
- RetroRun, Lari Mundur Pertama di Indonesia Sambil Beramal
- LEGENDA: Lothar Matthaeus, Si Terminator Multitalenta
- Arkadiusz Milik Resmi Kalahkan Gonzalo Higuain
Pada susunan awal, Allegri memilih Mario Mandzukic sebagai bomber yang mendampingi Paulo Dybala di depan.
Higuain baru masuk pada menit ke-74 menggantikan Mandzukic. Padahal, striker Argentina beralias 'El Pipita' itu sedang tajam di liga.
Sebelum menghadapi Inter, Higuain mencetak 3 gol dalam 3 partai. Efek kehadiran Pipita pada 20 menit terakhir tak cukup menghadirkan gol bagi Juventus.
Penyerang berusia 29 tahun itu sebatas melepas sebiji tembakan, sedangkan Mandzukic nol.
Mandzukic juga kalah duel udara dari Mauro Icardi dalam proses terciptanya gol sang kapten Inter lewat sundulan yang membuat Nerazzurri menyamakan skor 1-1.
Kenapa Allegri melakukan pemilihan tersebut?
"Saya memperkirakan permainan akan penuh dengan duel-duel fisik dan saya pikir Mandzukic lebih cocok dengan perannya pada kondisi tersebut daripada Higuain," kata Allegri di situs Calciomercato.
2015 - The last time that Juventus lost a Serie A game after leading the match was in April 2015 against Torino. Comeback. #InterJuve
— OptaPaolo (@OptaPaolo) September 18, 2016
Allegri tak mau menjadikan Mandzukic kambing hitam karena gagal cemerlang.
"Mungkin lain kali jika saya tidak menurunkan Mandzukic, Anda akan menanyakannya kenapa. Mandzukic memberikan apa yang saya minta. Dia berjuang dan menampilkan hal positif," katanya pada wartawan.
Selain itu, Allegri dikritik karena memainkan Pjanic, alih-alih Mario Lemina, di pusat lapangan. Padahal, Lemina dan Sami Khedira yang mengisi peran sebagai regista dalam tiga pekan sebelumnya.
Akan tetapi, Lemina malah duduk di bangku pemain cadangan sepanjang laga. Adapun Asamoah melakukan kesalahan fatal yang memicu gol penentu kemenangan Inter.
"Lemina hanya bermain sembilan kali sebagai starter musim lalu, jadi saya memutuskan menempatkan Pjanic sebagai regista," ujar Allegri.
[video]http://video.kompas.com/e/5130559430001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tuttosport |
Komentar