Manajer Manchester United, Jose Mourinho, menunjuk satu pemain di timnya yang menjadi dalang kekalahan 1-3 dari Watford dalam laga Premier League di Vicarage Road, Minggu (18/9/2016).
Gol Watford dicetak oleh Etienne Capoue (menit ke-34), Juan Camilo Zuniga (83'), dan Troy Deeney (90+5'-penalti), sementara lesakan dari United berasal dari Marcus Rashford (62').
Mourinho menganggap gol Zuniga menjadi malapetaka bagi Red Devils.
"Pada saat kedudukan 1-1, semua orang berpikir kami akan memenangi pertandingan, Kami sangat menguasai jalannya pertandingan dan memiliki banyak kreasi serangan," ujar Mourinho seperti dilansir Manchester Evening News.
"Akan tetapi, gol kedua mereka muncul. Gol itu merupakan kesalahan yang bertentangan dengan rencana dan latihan yang sudah kami lakukan," ucap sang pelatih lagi.
Menurut Mourinho, dia sudah menerapkan strategi sedari sesi latihan untuk menekan bek sayap Watford agar tidak dapat bergerak leluasa.
Juan Zuniga scored just 53 SECONDS after coming on - the fastest substitute to score a goal in the #PL this season pic.twitter.com/VGNJ5iWYme
— Premier League (@premierleague) September 18, 2016
Namun, Luke Shaw, dinilai Mourinho terlalu memberikan ruang bagi bek kanan Watford, Nordin Amrabat, sehingga dapat dengan tenang mengirim operan terobosan ke Roberto Pereyra di kotak penalti.
Pereyra kemudian dengan mudah memberikan operan datar ke Camilo Zuniga untuk menceploskan si kulit bulat.
Baca Juga:
- Banega Tak Sabar Lihat Posisi Inter dalam 5 Bulan
- Buffon: Seperti Bukan Juventus
- Terbongkar, Satu Permintaan Moyes yang Ditertawakan Pemain Man United
"Pemain Watford menerima bola 25 meter dari kotak penalti kami dan tidak diberi tekanan. Kami memberi dia ruang untuk maju," kata Mourinho.
"Di sisi lain, bek kiri kami (Shaw) hanya menunggu. Tak diragukan lagi, kami harus memperbaikinya," tuturnya lagi.
Juru taktik kelahiran Setubal, Portugal, 53 tahun silam ini, juga mengungkapkan kesamaan gol Zuniga dengan gol pertama Manchester City di Old Trafford, yang diukir Kevin de Bruyne.
"Anda dapat menemukan kesamaan antara gol pertama Man City dan gol kedua Watford," ujar Mourinho.
"Saat itu, Kolarov memegang bola dan berada dalam situasi yang sulit di sudut lapangan, tetapi pemain saya tidak ada yang menekan," ucapnya lagi.
Kolarov akhirnya mengirimkan umpan lambung ke Kelechi Iheanacho, yang menyundul bola ke arah De Bruyne, untuk diteruskan menjadi gol.
Hasil minor kontra Watford membuat Mourinho mengalami tiga kekalahan beruntun pertama sebagai manajer sejak Agustus 2006 ketika masih membesut Chelsea.
Mourinho losing 3 in a row:
— MisterChip (English) (@MisterChiping) September 18, 2016
19 23, 27 February 2002
2, 7 May +13 August 2006 (2 different seasons)
10, 15, 18 September 2016
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Manchester Evening News |
Komentar