Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Jaya Raya telah berkarya selama empat puluh tahun untuk memajukan bulu tangkis Indonesia.
Penulis: Thomas Rizal
Nama-nama beken telah dihasilkan klub yang didirikan oleh Ciputra itu, antara lain peraih emas Olimpiade pertama Indonesia, Susy Susanti; peraih emas Olimpiade Sydney 2000, Tony Gunawan/Candra Wijaya; dan peraih emas Olimpiade Beijing 2008, Markis Kido/Hendra Setiawan,
Untuk melanjutkan karyanya, Jaya Raya kembali mendirikan GOR di atas lahan seluas 1,3 hektare di kawasan Bintaro, Jakarta. GOR tersebut diresmikan oleh Ciputra pada Kamis (15/9/2016).
“Semoga pembangunan GOR ini diiringi dengan prestasi para atlet. Sudah dua Olimpiade tidak ada atlet Jaya Raya yang bisa meraih emas," ujar pengusaha yang akrab dipanggil Pak Cip itu.
Ya, sejak Kido/Hendra, Indonesia sempat mengalami puasa emas di Olimpiade London 2012. Pasangan peraih emas Olimpiade Rio 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, adalah atlet jebolan PB Djarum.
"Mempertahankan juara itu sulit, tapi lebih sulit lagi saat ingin bangkit dari keterpurukan. Hal ini yang menjadi tantangan para atlet, pelatih, dan pengurus. Untuk apa punya GOR dan klub kalau tidak bisa melahirkan juara dunia?" ucap Pak Cip.
GOR Bintaro dikhususkan untuk melatih atlet U-12 hingga U-18. Sementara itu, para pemain tingkat pemula akan tetap berlatih di Hall Rudy Hartono, Ragunan, Jakarta Selatan.
Para atlet yang berlatih di GOR Bintaro akan dimanjakan dengan aula bulu tangkis yang memiliki luas bangunan 4.583 meter persegi, lengkap dengan 16 lapangan, tribun berkapasitas 500 orang, ruang kebugaran, 10 ruang kelas, dan ruang penunjang lain.
GOR ini juga memiliki asrama seluas 1.693 meter persegi yang dapat menampung 132 atlet.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar